Site icon Parade.id

Aksi GEMA Pembebasan Peduli Rempang, Singgung Sistem Khilafah

Foto: massa aksi GEMA Pembebasan peduli Rempang, Jumat (29/9/2023), Kendari, Sultra, dok. istimewa

Jakarta (parade.id)- Aksi Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GEMA Pembebasan) peduli rempang dilaksanakan pada hari ini, Jumat (29/9/2023), di perempatan Wua-Wua, Kendari, Sultra.

Aksi yang diikuti puluhan orang itu, membawa tema Bela Masyarakat “Pulau Rempang, Tolak Proyek Nasional Rempang Eco City”.

Ketua GEMA Pembebasan Sultra, LM Rahmadin menyampaikan kecamannya atas tindakan pengusiran warga rempang dengan berkedok investasi, yang sebenarnya menurut dia adalah penjajahan yang nyata.

Ia meminta proyek strategis nasional yang memyengsarakan masyarakat dan tidak berpihak kepada rakyat, khususnya Eco City di Pulau Rempang dihentikan, karena bertentangan dengan Syariat Islam.

“Bertaubat dari praktik kepentingan kapitalisme demokrasi dan mengajak masyarakat bersama-sama memperjuangkan sistem Khilafah Islamiyah. Usir oligarki yang hanya menguntungkan investor dari proyek nasional Eco City di pulau Rempang sesuai dengan syariat islam,” serunya.

Agung Pratama (Ketua GEMA Pembebasan UHO Kendari) mengatakan bahwa Rempang Eco City sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

“Maka saudara-saudara sekalian mari kita tata negeri ini dengan sistem Islam, yakni  sistem Khilafah Islamiah. Untuk menyelesaikan segala persoalan yang ada di negeri ini, maka solusinya adalah sistem khilafah. Kita tahu bahwa demokrasi adalah sistem yang sangat menyesatkan,” katanya.

Hadir selain keduanya: Hikmah Sanggala (Koordinator Aliansi Mahasiswa Bersuara), Risman (Kuasa Hukum LBH Pelita Ummat), Agung Izulhaq (Ketua GEMA Pembebasan IAIN Kendari), Dwi Saputra (Ketua GEMA Pembebasan UMK), Jabir Ag (Ketua LDK IAIN Kendari).

(Kont_Rif/parade.id)

Exit mobile version