Jakarta (parade.id)- Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Save Bati menggelar aksi di Depan Kementerian ESDM dan Patung Kuda, Jakarta Pusat, KEMAERIN, Senin, (22/08/2022). Aksi tersebut bagian dari tindaklanjut dari Gerakan Save Bati yang terjadi di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) baru-baru ini.
Adapun aksi tersebut mengawal aspirasi masyarakat Adat Tanah Bati Kecamatan Kian Darat, Provinsi Maluku. Dalam penyampaian aksi tersebut mereka mendesak agar dua perusahaan yang saat ini beroperasi di gunung Bati segera angkat kaki dari wilayah tersebut.
“Kami yang tergabung dalam Gerakan Save Bati mendesak PT. Balam Energi Ltd. dan PT. BGP dalam kurun waktu 1 X 24 jam agar segera angkat kaki dari gunung Bati,” pinta Koordinator Aksi, Yani Boufakar, kepada media.
Selain itu mereka juga meminta kepada Presiden Jokowi dan juga Kementerian ESDM untuk memanggil Direktur Utama PT. Balam Energi Ltd. dan PT. BGP untuk memberikan keterangan terkait dengan persoalan yang terjadi di Gunung Bati sekaligus mencabut izin operasi kedua perusahaan tersbut, karena dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif di tanah Bati dalam kurun waktu sepuluh sampai dua puluh tahun akan datang.
“Kami Gerakan Save Bati mendesak Presiden Jokowi Kementrian ESDM segera memanggil pihak perusahaan dan cabut izin operasi PT. Balam Energi Ltd dan PT. BGP di tanah Bati, karena kita tahu bahwa operasi perusahaan pasti memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, dan itu sudah terjadi di mana-mana. Sehingga kami khawatir jangan sampai ini juga akan terjadi di Gunung Bati yang memiliki nilai historis sejarah leluhur yang begitu besar,” tegas Yani, yang juga putra asal Bati Tabalean
Lebih lanjut mereka mendesak pemerintah Provinsi Maluku dan juga pemerintah daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) segera berhentikan aktivitas perusahaan raksasa tersebut.
Untuk diketahui tindak lanjut dari aksi ini karena kedua perusahaan tersebut masuk di Tanah Bati untuk beroperasi tanpa sepengatahuan masyarakat dan tokoh adat setempat. Sehingga berimbas pada sasi (penutupan jalur operasi perusahaan) yang dilakukan oleh tokoh adat Negeri Bati.
Koordinator Aksi menambahkan, mereka akan komitmen mengawal aksi tersebut sampai dengan tuntas.
Organisasi yang tergabung dalam Gerakan Save Bati Sejabodetabek di antaranya: Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara (PB FORMMALUT), Perhimpunan Pelajar (SBT Jakarta), Serikat Pemuda Nusa Tenggara Timur (SP NTT), Forum Mahasiswa Adat (FORMAT BURU), dan Ikatan Mahasiswa Jargaria (IMAJAR Jakarta).
(Irf/parade.id)