Site icon Parade.id

Aksi Unjuk Rasa Karyawan GNI Morowali Utara (Situasi Terkini)

Foto: konferensi pers Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi bersama Danrem 132/TDL Brigjend TNI Toto Nurwanto, dok. Ist

Morowali Utara (parade.id)- Kemarin malam, ratusan karyawan di Gombuster Nickl Industri (GNI), Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, kembali melakukan aksi unjuk rasa, dengan membawa delapan tuntutan kepada perusahaan.

Pertama, menuntut perusahaan wajib menerapkan prosedur K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, menuntut perusahaan wajib memberikan APD lengkap kepada pekerja sesuai standarisasi jenis pekerjaannya atau risiko kerja yang ada di lokasi kerja tersebut.

Ketiga, menuntut perusahaan segera membuat peraturan perusahaan. Keempat, menuntut disetopnya pemotongan upah yang sifatnya dirasa tidak jelas.

Kelima, menuntut agar menyetop PKWT untuk pekerjaan yang bersifat tetap. Keenam, menuntut perusahaan mempekerjakan kembali anggota SPN yang di-end kontrak sebagai akibat dari pelaksanaan mogok kerja sebelumnya.

Ketujuh, menuntut perusahaan agar memasang sirkulasi udara di setiap gudang atau smelter agar tidak berdebu. Kedelapan, menuntut perusahaan agar memperjelas hak-hak yang telah diberikan kepada keluarga alm. Made dan almh. Nirwana Selle sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Namun, saat aksi, sesama pekerja di perusahaan justru saling bersinggungan, terjadi di area smelter 1, 2, dan 3, yang pada akhirnya memakan korban luka dan jiwa. Ketersinggungan itu menurut informasi yang diterima parade.id, antara pekerja lokal dengan pekerja asing (China).

Selain itu, karyawan yang berada di luar site semakin bertambah merangsek maju memasuki area site dan melakukan penyerangan terhadap aparat keaman yang sedang siaga, dengan cara merempari batu sehingga mengakibatkan kerusakan pos pengamanan. Massa juga melakukan penyerangan di mes China dengan melakukan pembakaran pos scurity.

Aparat keamanan setempat, baik TNI maupun Polri diterjunkan. Aparat melakukan pengamanan. Kemudian TKA China diamankan di mes kantor perusahaan. Ada 50-an orang pula yang diamankan diduga pelaku penyerangan.

Kondisi terkini
Hari ini, aktivitas kerja diberhentikan sementara. Diberhentikannya aktivitas itu membuat pekerja lokal dikabarkan keluar dari perusahaan dengan membawa barang perlengkapan.

Personel aparat keamanan ditambah, baik itu dari TNI maupun Polri. Tercatat korban lima orang. Meninggal dua orang: satu pekerja lokal, satu pekerja China.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Danrem 132/TDL Brigjend TNI Toto Nurwanto meninjau lokasi. Dal konferensi pers bersama, mengatakan bahwa tujuan ke Kabupaten Morowali Utara yaitu untuk meninjau langsung situasi terkini kemana khususnya di perusahaan GNI–kurangnya personel keamanan yang ada menjadi kendala kurang maksimalnya pengamanan.

“Untuk itu kami akan melakukan evaluasi selanjutnya–akan mempertebal kembali keamanan untuk menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Morowali Utara,” demikian bunyi kutipan konferensi pers bersama.

Ikut bersama keduanya: Karoops Polda Sulteng (Kombes Pol Ferdinand Pasule), Dir Intel Polda Sulteng  (Kombes Pol Anggara Nasution, Plh Koorspripim Polda Sulteng (Kompol Nasrudin).

(Verry/parade.id)

Exit mobile version