Gowa (PARADE.ID)- Ratusan jamaah An Nadzir hari ini, Kamis (30/7/2020) melaksanakan salat Iduladha di Masjid Muqmin Baitul Muqaddis Perkampungan An Nadzir, Desa Romanglompoa, Kecamatan Bontomaranmu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Hari Raya Iduladha ini dilakukan berdasarkan keputusan tim jemaah An Nadzir setelah melakukan pemantauan pergerakan bulan dan pengamatan pasang air laut.
Pimpinan Jamaah An Nadzir, ustaz M. Samiruddin Pademmui menjelaskan, Jamaah An Nadzir menetapkan 1 Dzulhijjah 1441 Hijriah jatuh pada Senin 20 Juli 2020 lalu. Sehingga 10 Dzulhijjah jatuh pada 30 Juli 2020.
”Penetapan 1 Dzulhijjah tersebut diputuskan setelah melakukan pemantauan pergerakan bulan dan pengamatan pasang air laut,” katanya.
Selain melaksanakan saat Iduladha, jamaah An Nadzir juga akan berkurban seperti yang dilakukan umat Muslim pada umumnya.
Menurut Samiruddin, makna pengurbanan bukan hanya berkurban dalam arti memotong hewan kurban, akan tetapi juga berkurban dalam segi materi, waktu, tenaga dan pikiran.
Sebelum melaksanakan salat Iduladha, para jamaah An Nadzir terlebih dahulu melaksanakan persiapan di Masjid Baitul Muqaddis dengan takbiran dan mayoritas jamaah mengenakan jubah berwarna hitam dan sebuah sorban yang digulung pada bagian kepala.
Di tempat terpisah, ratusan Jamaah Tareqat Tajul Khalwatiyah Syech Yusuf juga melaksanakan salat Iduladha 1441 H/2020 Masehi di halaman belakang rumah Puang La’lang, Dusun Tamalate, Desa Timbuseng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa.
Kegiatan salat Iduladha dengan imam dan khatib Puang La’lang (Pimpinan Tareqat Tajul Khalwatiyah Syech Yusuf) pelaksanaannya terlihat lebih cepat sehari dari yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat.
Pimpinan Tareqat Tajul Khalwatiyah Syech Yusuf, Puang La’lang menjelaskan bahwa penetapan pelaksanaan salat Iduladha berdasarkan kepada kepercayaan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Puang La’lang.
(Verry/PARADE.ID)