Jakarta (PARADE.ID)- Ancaman invasi Rusia ke Ukraina mendapatkan atensi tinggi dari NATO. Jens Stoltenberg, selaku Sekjend NATO mengatakan bahwa pihaknya siap merespons dengan pasukan.
“Siap dengan cepat. Memperkuat kehadiran (pasukan) itu lebih lanjut dengan mengirimkan paaukan tambahan ke daerah tersebut (perbatasan),” kata dia.
Tidak hanya NATO, Amerika Serikat (AS) pun demikian. Memberikan atensi tinggi. Bahkan AS mendukung pengerahan pasukan NATO di perbatasan.
“AS memiliki pangkalan sendiri di Lithuania dan Rumania, dan beberapa di Polandia. Presiden Joe Biden pekan lalu secara resmi menyetujui pengerahan 3.000 tentara AS lagi ke Polandia, Jerman dan Rumania dengan 8.500 personel,” paparnya, dikutip cnn.com.
Perlu diketahui, bahwa Ukraina bukanlah Anggota NATO. NATO juga tidak memiliki pasukan di sana.
Kendati begitu, NATO memberikan saran berupa strategi kepada Ukraina dan memberikan sinyal: Ukraina “salah satu mitra NATO yang paling substansial”.
NATO memiliki empat kelompok tempur seukuran batalyon multinasional di Estonia, Latvia, Lituania dan Polandia. Beroperasi secara bergilir.
Masing-masing dipimpin oleh Inggris, Kanada, Jerman atau AS. Dan berisi pasukan dari beberapa negara anggota. Aliansi itu mengatakan bulan lalu bahwa keempat kelompok itu adalah “kekuatan yang kuat dan siap tempur”.
Aset lain yang dimiliki NATO di kawasan itu termasuk sistem pertahanan rudal di Rumania. Dirancang untuk mendeteksi, melacak, menyerang, dan menghancurkan rudal balistik di atmosfer.
“Fasilitas serupa di Polandia akan mulai beroperasi tahun ini,” tandasnya.
(Irm/PARADE.ID)