Site icon Parade.id

Belasan Aktivis Greenpeace Ditangkap usai Menduduki Terminal Gas Alam di Belgia

Foto: Olivier Hoslet/EPA

Jakarta (parade.id)- Empat belas aktivis Greenpeace telah ditahan selama lebih dari 48 jam setelah masuk tanpa izin dan menduduki terminal gas alam cair (LNG) di Zeebrugge, Belgia. Greenpeace Belgia mengatakan sedang bekerja untuk pembebasan mereka.

Valerie Del Re, direktur Greenpeace Belgia, berkata: “Bukan aktivis kami, tetapi perusahaan gas seperti Fluxys yang menjadi penjahat dalam cerita ini.

“Mereka terus berinvestasi dalam infrastruktur gas fosil baru, yang merupakan bencana bagi hak asasi manusia dan iklim. Mustahil untuk memahami mengapa aktivis lingkungan ditahan begitu lama.”

Pada Sabtu pagi, para aktivis dari Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Belanda, dan Inggris berlayar dengan tiup ke terminal, yang dioperasikan oleh Fluxys, sebuah perusahaan transportasi LNG Belgia. Demikian dikutip The Guardian, baru-baru ini.

Mereka naik ke dermaga yang digunakan untuk bongkar muat tanker LNG dan memasang spanduk bertuliskan “Gas membunuh” sementara yang lain masuk dengan kayak. Mereka mempertahankan pendudukan selama enam jam sebelum mereka disingkirkan oleh polisi.

Del Re menambahkan: “Tindakan pembangkangan sipil tanpa kekerasan kami selalu mengikuti aturan jangan menyakiti. Itu adalah cara yang sah untuk menentang praktik yang mengancam kita semua.

“Kami memuji keberanian para aktivis kami dan kami melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mereka di masa-masa sulit ini.”

Greenpeace mengatakan tindakan itu untuk meningkatkan kesadaran akan peran operator gas seperti Fluxys dalam peningkatan besar-besaran impor LNG ke Eropa dari AS. Organisasi protes lingkungan mengatakan menyerukan agar semua infrastruktur gas baru dihentikan dan rencana Eropa untuk menghapus gas pada tahun 2035.

Menurut penelitian Greenpeace, Eropa meningkatkan impor LNG dari AS sebesar 140% pada tahun 2022, sejak awal perang di Ukraina. Delapan terminal LNG baru sedang dibangun di Uni Eropa, dan rencana untuk 38 lainnya sedang dipertimbangkan, kata kelompok itu.

Protes terbaru Greenpeace datang ketika kelompok aktivis iklim telah melakukan protes pemblokiran jalan di seluruh Eropa. Kelompok saudara Just Stop Oil, semuanya didanai oleh dermawan AS yang sama, Dana Darurat Iklim , sekarang beroperasi di 11 negara.

(Irm/parade.id)

Exit mobile version