Site icon Parade.id

BMI Menyayangkan Rektor Unhas Beri Sanksi ke Dosen yang Usir Maba Non-biner

Foto: dok. suarajelata.com

Makassar (parade.id)- Brigade Muslim Indonesia (BMI) menyayangkan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) memberi sanksi ke dosen yang mengusir mahasiswa baru (Maba) karena mengaku berjenis kelamin netral (non-biner).

“Sungguh sangat disayangkan jika rektor Unhas tega memberi sanksi kepada dosen yang telah menghukum orang yang diduga sedang mensosialisasikan kelompok LGBT dengan cara ke luar ruangan. Kami rasa, apa yang dilakukan pihak dosen itu masih hal yang sangat wajar, bahasa yang dikeluarkan juga masih sangat wajar,” kata Ketum BMI, Muhammad Zulkifli, menyayangkan, dalam keterangannya kepada parade.id, Rabu (24/8/2022).

Sanksi yang diberikan rektor kepada dosen yang menghukum Maba (Nabil) karena menyampaikan, yang menurut BMI sesat di hadapan banyak orang sangat keliru dan kondisi ini akan membuat kelompok LGBT akan besar kepala.

“Jadi tabe’ pa rektor. Kami dari Brigade Muslim Indonesia sangat prihatin jika Bapak betul-betul memberi sanksi kepada kedua dosen Bapak,” sesalnya.

BMI, kata Zul, paham bahwa semua orang punya hak untuk mendapatkan pendidikan walaupun dia seorang LGBT. Tapi, BMI rasa, Rektir sebagai orang yang beragama dan berpancasila harusnya juga paham bahwa perilaku LGBT serta sosialisasi dalam rangka usaha melegalkan LGBT ini sangat bertentangan dengan Pancasila, agama dan norma budaya kita (Indonesia).

Sehingga jika ada mahasiswa yang teridentikasi sebagai kaum LGBT maka harusnya diedukasi agar berubah dan tidak menyebarkan atau melakukan sosialisasi dalam rangka melegalkan LGBT di kampus atau di sekitar kita.

“Dan jika mereka tetap berjuang untuk itu maka demi keselamatan negara dan generasi kita maka memberikan saksi kepada para kelompok LGBT, baik sanksi ringan hingga berat, adalah hal yang wajib kita lakukan,” ia menegaskan.

Menurut BMI, kalau Maba itu dibiarkan berbicara malah akan memunculkan anggapan bahwa Unhas ini memang sengaja memberi ruang bagi kelompok LGBT yang tidak mampu bersyukur akan nikmat Allah dan selalu mengingkari kodratnya.

“Lagi pula Nabil ini kan cuma dihukum ke luar ruangan, bukan dipecat dari kampus, ini hal biasaji pa rektor. Dulu kita waktu SD, atau SMP kalau buat kesalahan biasa disuruh berdiri di depan teman-teman atau keluar ruangan untuk merenung dan itu hal yang biasa,” tambahnya.

Seorang Maba Unhas itu bernama Muhammad Nabil Arif Adhitya. Ia sebelumnya viral karena memilih gender netral (non-biner) saat ospek sehingga diusir dosen.

Video viral berdurasi satu menit itu memperlihatkan MNA yang tampak sebagai laki-laki namun mengaku netral di hadapan pimpinan pejabat fakultas dan para mahasiswa baru lainnya, Jumat (19/8/2022).

Salah satu penjabat fakultas menyuruh MNA untuk memilih jenis kelamin, namun ia tetap menyatakan netral dan tidak ingin memilih jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

(Verry/parade.id)

Exit mobile version