Site icon Parade.id

Bonus Demografi Jangan Dilihat Leterlek, Kata Praktisi Humas kepada Mahasiswa

Foto: Martin L Siahaan (praktisi humas) pada acaara dialog berjudul “Peluang Bonus Demografi dan Indonesia Maju dalam Kepemimpinan Prabowo-Gibran”, di Jakarta, Jumat (18/10/2024)

Jakarta (parade.id)- Bonus demografi jangan dilihat leterlek atau secara harfiah saja. Demikian yang disampaikan praktisi humas, Martin L Siahaan kepada ratusan mahasiswa di dialog interaktif berjudul “Peluang Bonus Demografi dan Indonesia Maju dalam Kepemimpinan Prabowo-Gibran”, di KNPI Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (18/10/2024).

Martin menyebut, jika mahasiswa masih melihat bonus demografi secara harfiah pada dewasa ini, maka akan tersesat. “Karena peluang demografi ini juga adalah tantangan. Maka kita perlu mawas diri,” kata dia.

“Lihat dan atau ikuti aturan-aturan atau regulasi baru yang diciptakan pemerintahan mendatang, karena nasib Anda ke depan ditentukan oleh itu (regulasi/aturan),” ia melanjutkan.

Martin kemudian memberikan contoh terkait di atas. Ia memberikan contoh dunia kerja. Dimana menurut dia, dunia kerja belakanga ini cukup banyak persoalan.

Persoalan yang disinggung Martin adalah upah. Kata Martin, upah adalah hal yang sering dikeluhkan oleh kaum buruh/pekerja karena tak sebanding dengan kebutuhan hidupnya sehari-hari.

“Itu persoalan kita pada bonus demografi. Maka rasanya penting jika bonus demografi dijadikan kajian strategis,” tekannya.

“Sebab, jika angkatan kerja itu populasinya hampir 50 persen dari suatu negara, dia (bonus demografi) juga bahaya,” imbuhnya.

Dalam pemerintahan mendatang, Martin coba menganalisisnya. Boleh jadi kata dia, di Pemerintahan Prabowo bonus demografi dihadapi sebaik mungkin. Tidak semraut.

“Banyak yang menganggap Prabowo punya kepemimpinan kuat. Dia juga banyak dinilai pintar sehingga ke depan diharapkan lebih baik daripada sekarang,” katanya.

Ratusan mahasiswa yang hadir dari beberapa kampus, seperti Trisaksi, BSI, IISIP Jakarta, UPN Veteran Jakarta, Universitas Assyafiiyah, UIJ, UIC, Unas, Unusia, UBK, dan lainnya. Acara diselenggarakan oleh Gabungan Pemuda Mahasiswa Nusantara (GPMNus).

(Rob/parade.id)

Exit mobile version