Site icon Parade.id

BSSN Mencatat Sektor Pemerintah Terbanyak Diserang

Jakarta (PARADE.ID)- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat serangan siber menyerang Indonesia sejak Januari hingga November ada 432 juta serangan. Dari 432 juta serangan itu, sektor yang paling dominan yakni pemerintah.

“Dari sekian 432 juta serangan siber itu hampir kurang lebih catatan kami 70 persen menyerang sektor pemerintah,” ujar Direktur Proteksi Pemerintah BSSN, Dwi Kardono dalam sedaring bertajuk “Menjawab Tantangan Kapabilitas Siber Indonesia”, Minggu (20 Desember 2020).

Namun, ia tidak menjelaskan sektor pemerintah mana saja yang diserang.

Dari 432 juta serangan, BSSN mencatat 375 serangan siber mengancam dalam tiap satu menit dan ada 2.244 serangan siber setiap sehari. Mayoritas malware yang terdeteksi menyusuo melalui email

Ia menduga tingginya serangan karena imbas pandemi Covid-19 yang memaksa banyak orang bekerja dari jarak jauh menggunakan internet.

Oleh karenanya, BSSN pun memberikan panduan keamanan pelayanan publik selama bekerja jarak jauh.

Selain mengeluarkan panduan keamanan, BSSN juga memberikan penanganan kepada lembaga pemerintah yang terkena serangan, melalui IT security assessment, penguatan sistem, dan penanganan insiden.

Meski begitu, kata Dwi, BSSN tetap berkolaborasi dan bersinergi dengan tiap-tiap instansi pemerintah dan swasta.

Dwi mengatakan tantangan dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) iala sumber daya manusia.

“Kita sangat minim SDM yang memahami TI secara kualitas dan kuantitas,” ujarnya.

Sementara itu, Analis Direktorat Pengendalian SDM BSSN, Asri Setiyowati, mengatakan bahwa SDM khususnya sandiman di Indonesia per Desember 2020 secara nasional berjumlah 474 orang. Dengan kata lain, jumlah ini tidak sesuai kebutuhan mengingat lembaga pemerintah baik pusat maupun daerah berjumlah 637 instansi.

*Sumber: cyberthreat.id

Exit mobile version