Site icon Parade.id

Buku Bekas

Dok: minar8.com

Jakarta (PARADE.ID)- Saya sungguh menghormati, menyayangi, para pemburu buku bekas. Juga penjual buku bekas.

Waktu saya masih SD, majalah2 bekas adalah solusi nyata dari keinginan sy membaca. Saya butuh bacaan, tidak mungkin terbeli yang baru, maka solusinya, majalah2 bekas. Beli di kota kabupaten, jauh dari kampung saya. Berkelok jalannya, baru sampai di kota tsb. Selalu ada cara jika kita ingin membaca, dan itu solusi yang terhormat, legal.

Membeli buku bekas jelas sekali terhormat dan legal. Bahkan hari ini, dengan 40 buku yang saya tulis, duuh, saya masih suka buku bekas. Mengumpulkan koleksi album donal bebek, lucky luke, dll. Buku bekas. Harganya pun murah, ada yang 3.000 per buku. Crazy.

Kalian tahu, mekanisme buku bekas ini, bisa jadi sangat menakjubkan jika seluruh orang di dunia mau melakukannya. Ada yang suka baca buku serial Tin Tin misalnya. Saat dia dewasa, sibuk kerja, dia jarang menjenguk koleksinya ini, daripada hanya berdebu di lemari, atau mendekam dalam kardus, mending jual ke pemborong buku bekas, lantas koleksi Tin Tin ini diwariskan lagi, diwariskan lagi, dan seterusnya. Itu buku bisa bermanfaat bagi banyak orang, dan terus memberikan nilai ekonomis bagi pembeli dan penjualnya. Daripada jadi pembungkus kertas atau malah rusak sia-sia.

Pemilik toko buku bekas, adalah orang2 yang sangat berjasa menumbuhkan minat baca. Dan mereka legal. Sah. Karena bukunya tetap satu, tidak bertambah. Jangan keliru, ada banyak sekali buku bekas yang kualitasnya masih bagus. Karena sebekas-bekasnya sebuah buku, jika itu original, kualitasnya tetap lebih baik dibanding bajakan. Dan harganya juga murah.

Nah, jika kalian mau, belilah buku bekas. Itu legal. Bukan membeli buku bajakan yang kualitasnya jelek, tintanya bau. Beracun. Juga jangan membeli ebook ilegal di Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Shopee, dkk. Ini kok bego kebangetan. Ebook itu bisa dibaca di perpustakaan online resmi seperti ipusnas. Juga perpustakaan resmi di daerah2, bahkan dari aplikasi perpustakaan luar negeri. Cari aplikasi resmi legalnya. Download, bisa baca gratis. Bukan malah beli ebook ilegal. Ada yg gratis ebooknya, eh dia beli bajakan di Tokopedia, dkk.

Ingatlah. Jika kalian ingin baca, banyak banget solusinya. Dan itu adalah solusi yang sehat. Kenapa buku bajakan itu jahat? Karena mereka menggandakan buku tersebut, tanpa sepeser pun bayar pajak, royalti. Buku bekas beda. Bukunya tetap satu. Dan atas buku yang satu itu, telah bayar pajak dan royalti kepada penulis. Kenapa ebook ilegal itu jahat? Lagi2, karena dia menggandakan ebooknya tanpa ijin. Enak banget dia copy paste. Sementara ebook legal yang dijual di Google Play Books, atau kalian akses ebook di perpustakaan yg gratis, jumlah file-nya tetap sama, tidak digandakan. Hanya gantian bacanya. Antri.

Percayalah, jika kalian mau membaca, selalu ada jalan.

Sungguh keren orang2 yang membeli buku bekas. Juga toko2 yang kerja keras menampung, mengumpulkan buku2 bekas, lantas kemudian menjualnya. Para pemilik dan penjual buku bekas ini, spesial sekali. Mereka tidak tergoda ikutan jual bajakan. Mereka teguh menjaga kemuliaan rezekinya.

Dan ngapain pula malu, keberatan beli buku bekas? Sepanjang original, sepanjang itu asli, sah, maka tetap saja itu ‘buku baru’. Bukan hasil mencuri seperti saat membeli buku bajakan atau ebook ilegal.

*Jika kalian ingin membeli buku, selalu tanyakan ke penjualnya, itu original atau bukan. kalau penjualnya tdk mau menjawab, atau marah ditanya begitu, lupakan saja dia, cari di toko lain.

**Tere Liye, Novelis

Exit mobile version