Jakarta (PARADE.ID)- Ratusan buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) hari ini, Senin (7/2/2022) melakukan aksi unjuk rasa di depan apartemen Pesona Bahari Mangga Dua, Jakarta. Tempat pengusaha PT Master Wovenlindo Label, Hendry Yuzarly.
Aksi dilangsungkan di tempat pengusaha tersebut lantaran dugaan belum membayar hak (pesangon) 540 pekerjanya selama dua tahun lamanya, yang kemudian perusahaan itu ditutup karena alasan dampak pandemi Covid-19.
Menurut Makbullah Fauzi atau Buya Fauzi yang selaku Koordinator Aksi Nasional SPN mengatakan bahwa aksi tersebut adalah sikap sebagai sesama keluarga buruh (SPN). Sebab menurut dia, apa yang telah terjadi kepada pekerjanya adalah sebuah praktik kejahatan.
“Sempat ada audiensi antara Ketua DPD SPN Provinsi DKI Jakarta, Ketua DPC SPN Jakarta Utara, Ketua dan Sekertaris PSP SPN PT Master Wolverindo Label dengan Hendry Yuzarly selaku pengusaha. Tapi berujung kebuntuan,” kata Buya, dalam siaran persnya yang diterima parade.id.
Kebuntuan itu menurut Buya karena Yuzarly menyampaikan bahwa hak pesangon pekerja pasti akan dibayarkan tetapi tidak memberikan kepastian hari dan tanggal kewajiban tersebut akan ditunaikan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani bersama antara SPN DKI Jakarta dengan dia.
“Namun dikhianati oleh Hendry Yuzarly sendiri,” kata dia.
SPN pun mengancam akan melakukan penyegelan gerbang Apartemen Pesona Bahari Mangga Dua Jakarta Pusat jika pada aksi Minggu depan Hendry tidak kunjung menunaikkan kewajibannya sesuai apa yang sudah ditandatanganinya pada kesepakatan yang sudah dilakukan.
Sementara itu, Agus Rantau selaku Ketua DPC SPN Jakarta Utara mengatakan di orasinya pasca audiensi selesai dilaksanakan bahwa jika Minggu depan selama tiga hari berturut-turut aksi akan dilakukan kembali di Apartemen Pesona Bahari Mangga Dua Jakarta Pusat dan juga di Kantor PHI sebagai Lembaga yang berkewajiban menegakkan aturan hukum sesuai apa yang sudah disepakati dan ditandatangani oleh para pihak.
Minggu depan nanti aksi dilakukan tidak hanya dihadiri oleh keluarga besar SPN Provinsi DKI Jakarta. Hal itu disampaikan Andre Nasrullah selaku Ketua DPD SPN Provinsi DKI Jakarta.
“Namun akan juga hadir Keluarga Besar KSPI DKI Jakarta sebagai bentuk solidaritas sebagai sesama Anggota KSPI,” kata dia.
Abdul Rahman, Ketua PSP SPN PT Master Wovelindo Label sendiri mengaku bahwa selama dua tahun hidup dalam kondisi yang amat sulit demi memenuhi tuntutan kebutuhan ekonomi. Bahkan, kata dia, sudah ada lima anggota SPN di sana yang meninggal dunia tanpa pesangon dapat dinikmatinya sesuai hak yang sudah diatur dalam UU.
(Verry/PARADE.ID)