Site icon Parade.id

Dalang Pembobol Twitter Bill Gates Dkk Remaja Usia 17 Tahun

Twitter

Jakarta (PARADE.ID)- Operasi gabungan aparat penegak hukum Amerika Serikat yang melibatkan FBI dan Dinas Rahasia AS menangkap seorang remaja berusia 17 tahun bernama Graham Clark. Remaja asal Tampa, Florida, itu menghadapi tuduhan sebagai dalang di balik pembajakan akun Twitter sejumlah figur ternama seperti Barack Obama, Bill Gates, Jeff Bezos, Elon Musk, Kanye West, Apple dan banyak lagi.

Dilansir dari The Verge, selain Graham Clark, dua orang lainnya didakwa oleh Deperteman Kehakiman AS. Mereka adalah Nima Fazeli (22 tahun) di Orlando, ddan Mason Sheppard di Inggris. Mereka dikenal dengan nama samaran “Rolex” dan “Chaewon.” FBI mengatakan dua orang sudah ditahan.

Dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Jumat malam waktu setempat, aparat berwenang meyakini Clark adalah orang yang mendapat akses ke alat internal Twitter dan menggunakannya untuk melakukan penipuan dengan menjanjikan untuk menggandakan Bitcoin.

Disebutkan, Clark memperoleh akses ke Portal Layanan Pelanggan Twitter menggunakan rekayasa sosial untuk meyakinkan karyawan Twitter bahwa ia adalah rekan kerja di departemen IT dan menyuruh karyawan itu memberikan username dan password (kredensial) untuk mengakses portal layanan pelanggan Twitter.

Berbekal kredensial itu, Clark kemudian mengakses akun Twitter tokoh terkemuka seperti Barack Obama, Bill Gates, Jeff Bezos dan lainnya, termasuk akun perusahaan Apple dan Coinbase.

Clark kemudian mengunggah komunikasi di akun Twitter yang berhasil diambil alih dengan menjanjikan pengembalian dua kali lipat bagi orang yang mengirimkan Bitcoin ke dompet digital yang dibuat seolah milik mereka yang akunnya diambil alih. Faktanya, Clark tak mengembalikannya. Dia menerima sekitar US$ 117 ribu dari aksi penipuan itu.

Bagaimana pun, bagaimana sistem Twitter diakses masih menjadi pertanyaan. Twitter sendiri hanya mengatakan telah menjadi “korban serangan phising menggunakan ponsel.”

Sementara itu, menurut agen federal, Mason Sheppard ditemukan karena menggunakan SIM pribadi untuk memverifikasi dirinya di bursa uang kripto Binance dan Coinbase. Akunnya diketahui telah mengirim dan menerima beberapa Bitcoin hasil penipuan.

Fazeli juga menggunakan SIM asli untuk verifikasi data di Coinbase. Akun yang dikendalikan pemilik nama samaran “Rolex” itu diduga menerima pembayaran dengan imbalan akun pengguna Twitter yang berhasil dicuri.

Menurut The Verge, Sheppard dan Fazeli tampaknya hanya menjadi perantara penipuan seorang peretas dengan nama “Kirk #5270” yang diyakini sebagai orang yang mendapat akses ke sistem internal Twitter pada 22 Juli. Tidak begitu jelas apakah Clark adalah orang yang sama dengan Kirk. FBI mengatakan penyelidikan masih berlangsung dan bisa saja jumlah tersangkanya bertambah.

Clark saat ini telah dijebloskan ke penjara dan didakwa dengan lebih dari 30 tuduhan kejahatan, termasuk penipuan terorganisir, pencurian identitas dan peretasan.

Clark yang ditangkap saat sedang sendirian di sebuah apartemen, didakwa sebagai orang dewasa.

“Ini bukan anak usia 17 tahun biasa,” kata pengacara negara bagian Florida Andrew Warren dalam konferensi pers.

“Jumlah uang yang dicuri bisaa saja lebih besar, itu bisa membuat pasar finansial di Amerika dan di seluruh dunia menjadi tidak stabil; karena dia memiliki akses ke akun Twitter politisi yang kuat, dia bisa merusak politik serta diplomasi internasional, ”kata Warren.

“Ini bukan permainan … ini adalah kejahatan serius dengan konsekuensi serius, dan jika Anda berpikir Anda bisa merobek orang secara online dan lolos begitu saja, Anda akan dibangunkan dengan kasar dalam bentuk ketukan pintu rumah Anda jam 6 pagi oleh agen federal,” tambahnya.

Merespon penangkapan itu, pada 31 Juli Twitter mengatakan,”Kami menghargai tindakan cepat dari penegakan hukum dalam penyelidikan ini dan akan terus bekerja sama. Untuk bagian kami, kami fokus untuk transparan dan memberikan pembaruan secara berkala.”

(Cyberthreat/PARADE.ID)

Exit mobile version