Site icon Parade.id

Deforestasi di Kalimantan

Foto: Haris Rusly Moti dari Petisi 28

Jakarta (PARADE.ID)- Pengamat politik Haris Rusly membicarakan soal skandal deforestasi Djarum di Kalimantan. Diduga olehnya, Djarum telah menghancurkan hutan di Kaliman selama 4 tahun.

“Forest Stewardship Council (FSC) bermarkas di Jerman, meng-investigasi perusahaan kertas PT. Bukit Muria Jaya, milik Djarum Group, yg diduga lakukan penghancuran hutan alam di Kalimantan Timur seluas 32.000 hektar, sejak 2013 hingga 2017. #ParisAgreement,” demikian yang tertulis di akun Twitter-nya, baru-baru ini.

Sementara itu, Grup APRIL milik Soekanto Tanoto dan APP milik Sinar Mas Group menurutnya adalah pemasok kayu deforestasi dari PT Bukit Muria Jaya miliki Grup Djarum, yang dioperasikan PT Fajar Surya Swadaya (FSS) seluas 19.221,45 hektare dan PT Silva Rimba Lestari (SRL) 12.780,81 hektare.

Sobat, dugaan deforestasi di Kalimantan Timur yg diduga libatkan tiga perusahaan papan atas Indonesia, Group Djarum, Group Sinar Mas dan APRIL Group milik Soekanto Tanoto, disebutnya telah membuat kita jadi bertanya terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kutai, Kaltim.

“Apakah ada hubungan?”

Deforestasi adalah penebangan hutan. Penebangan kayu komersial dalam skala besar.

Banyak yang menduga, bencana di Kalimantan berupa banjir terkait itu. Namun, dibantah oleh, dengan alasan curah hujan yang sangat tinggi.

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version