Site icon Parade.id

Delapan Pimpinan Parpol Tolak Pemilu Proporsional Tertutup

Foto: dok. akun Twitter AHY

Jakarta (parade.id)- Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak sistem Pemilu proporsional tertutup. Ada tujuh Partai lainnya yang turut menolak sistem Pemilu proporsional tertutup.

“Siang ini, bersama dgn 7 pimpinan parpol kami menyampaikan penolakan thdp sistem pemilu proporsional tertutup. Sejak awal @PDemokrat menolak dengan tegas wacana sistem pemilu proporsional tertutup,” AHY mengumumkan, Ahad (8/1/2023).

AHY membeberkan dua alasan mengapa sistem Pemilu proporsional tertutup ditolak oleh Partai Demokrat dan enam partai lainnya. Pertama, kata dia, agar jangan ada hak rakyat yang dirampas.

“Sistem pemilu tertutup membuat rakyat tidak dpt memilih secara langsung wakil2nya. Kita berharap wakil rakyat & pemimpin yg terpilih adl yg benar2 bisa membawa perubahan & perbaikan. Jgn sampai rakyat seperti membeli kucing dlm karung,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.

Kedua, AHY melanjutkan, agar partai politik juga perlu menjaga semangat para kadernya. “Jangan sampai mereka yang berjuang mendapatkan suara, kemudian rontok semangatnya karena berubah sistem.”

AHY, dan tentu enam partai politik lainnya mendukung Pemilu proporsional terbuka. AHY beralasan, bahwa sistem Pemilu proporsional terbuka tentu memberikan ruang dan peluang yang adil untuk setiap kader.

“Mudah-mudahan perjuangan ini bukan hanya perjuangan Partai Politik, tetapi juga perjuangan seluruh elemen masyarakat Indonesia,” tandasnya.

Jika dilihat dari yang diunggah oleh AHY di akun Twitter-nya, selain dirinya, juga hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Partai PKS Ahmad Syaikhu, Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Sementara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak hadir dan diwakili oleh Sekjen Johnny G Plate dan Waketum Ahmad Ali. Begitu juga dengan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono tidak hadir diwakili oleh Waketum Amir Uskara.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version