Site icon Parade.id

Di Balik Pertemuan Menlu AS dengan Presiden Jokowi

Dok: detik.com

Jakarta (PARADE.ID)- Pengamat politik Haris Rusly coba menganalisa pertemuan antara Menlu AS Pompeo dengan Presiden Jokowi. Dalam analiasanya, pesan yang disampaikan Pompeo, menurut dia salah satunya terkait investasi tetapi dengan syarat.

“Menlu USA Pompeo juga kasih syarat investasi, gabung Blok Indo Pacific,” demikian katanya, Jumat (30/10/2020), di akun Twitter-nya.

Syarat itu diajukan oleh AS sebetulnya menurut Haris karena  Indonesia saat ini tampak lebih dekat dengan Negara China.

“Sobat, analisaku, blok barat & sekutu seperti nya melihat Indonesia era Pemerintah @jokowi sudah di kantong Presiden RRC Xi Jinping. Itu terlihat dari sikap PM Jepang yg hanya kasih pinjaman Rp. 6,9 triliun.”

Pesan lainnya dari Menlu AS menurut dia adalah terkait Indonesia mesti bertindak tegas memberantas korupsi serta mesti transparan dalam UU Omnibus Law. Haris mengartikannya bahwa Menlu Pompeo ingin oligarki diberantas.

“Sobat, aku tak mau jadi kacung Amerika maupun RRC. Bertemu PEMUDA Anshor, bukan NU, pesannya berpihak kepada KEBANGKITAN PEMUDA.”

Pertemuan antara Pompeo dengan Jokowi berlangsung kemarin.

Di tengah huru-hara konflik antara AS dan China di Laut China Selatan, kedatangan Pompeo dinilai menunjukkan arti penting kemitraan strategis antara Indonesia dan AS. Salah satunya di bidang pertahanan.

Kemitraan AS dan Indonesia ditandai dengan kunjungan Prabowo Subianto saat menemui Menteri Pertahanan AS Mark T. Esper beberapa waktu lalu.

(Robi/PARADE.ID)

Exit mobile version