Site icon Parade.id

Di Balik Prank, Ada Wabah Feodalisme

Foto: dok. mytechtipshub

Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Gelora, Fahri Hamzah mengatakan bahwa di balik prank di negeri ini, ada wabah feodalisme, yang menurutnya sangat mematikan, yakni ABS (asal bapak senang). Walau menurut Fahri wabah ini sudah lama, tetapi ia tidak mati oleh demokrasi.

“Satu generasi harus berkomitmen mematikannya. Berjanjilah pada diri sendiri, kita akan musnahkan ini sebelum pandemi!” kata dia, Rabu (4/8/2021).

Fahri mengatakan demikian karena ia mengaku melihat bahwa ada orang-orang yang memperlakukan pemimpinnya dengan cara yang sungguh mengerikan. Ia pun memberikan warning kepada pemimpin itu, kalau tidak waspada maka sebenarnya bawahannya sedang menggalikannya kubur.

Ia menyebut bahwa ABS adalah penyakit akut bangsa ini. Namun sayang, katanya, hal itu juga sudah masuk ke kampus dan lembaga pendidikan.

“Jika mengatakan yang benar sulit, maka artinya wabah #AsalBapakSenang sudah masuk ke paru2 bangsa, seperti korban corona itu. Semoga banyak yg sadar,” tertulis di akun Twitter-nya.

Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, Pemimpin itu harusnya jangan dibikin senang terus. Tapi juga harus dibikin benar. Pemimpin pun menurutnya juga harus memberi jalan bagi kata-kata pahit tetapi benar.

“Wabah #Feodalisme bukan wabah biasa. Pandemi akibat virus dalam sejarah bisa selesai sendiri setelah tercapai kekebalan alami (natural herd immunity). Tapi feodalisme dengan berbagai variannya umurnya sudah berabad2. Dan terbukti tidak bisa hilang malah berkembang.”

Terkait prank, menurutnya harus ada komitmen satu generasi menghadapinya. Jika tidak, kita bisa jadi bangsa sakit selamanya dan tidak bisa bangkit selamanya.

“Saya menanggapi isu #PRANK dengan mengingatkan kita bahwa ia berakar pada penyakit sosial yang sudah mewabah lama di tempat kita.”

Ia pun mengajak kita berbenah, kritik diri kita sepedas-pedasnya. serta mengajak kita berterima kasihlah kepada yang berani mengkritik. Kalau perlu beri penghargaan kepada perbedaan pendapat.

“Hargai ilmu melebihi kekuasaan sebab kekuasaan tanpa ilmu akan jadi tirani dan penindasan. Kita pasti bisa kalau kita mau bersatu!”

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version