Site icon Parade.id

DPRD Minta Satgas Covid Siaga untuk Hindari Klaster Baru di Yogyakarta

Foto: Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana

Yogyakarta (PARADE.ID)- Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana meminta kepada Tim Satgas Covid siaga penuh melakukan upaya penanganan maksimal demi mewujudkan Yogyakarta yang aman, sehat dan nyaman serta munculnya kluster baru.

“Berdasarkan pantauan di lapangan, laporan dari masyarakat dan laporan temuan dari Satpol PP, kemarin ada ratusan pelanggaran prokes di Malioboro dan di beberapa destinasi wisata. Keadaan itu dikhawatirkan akan menimbulkan lonjakan kasus Covid yang baru,” kemarin, (17/5/2021).

Ia meminta sisi anggaran, SDM, Koordinasi, APD dan shelter penanganan Covid juga bisa disiagakan demi terpenuhinya layanan masyarakat yang prima. Selain itu, ia juga meminta segenap jajaran petugas yang beroperasi di lapangan untuk jeli dalam melihat potensi-potensi munculnya klaster baru.

“Lakukan pendekatan secara preventif ke masyarakat dan warga cenderung berkerumun. Cegah kemungkinan terjadinya lonjakan penderita,” desak politisi PKS itu.

Jika warga masih ngeyel, silahkan melakukan koordinadi dengan lembaga atau instansi terkait. Kami harap kita semua, bahkan hingga RT bisa bekerjasama salam memutus mata rantai penyebaran Covid ini,” sambungnya harap.

Untuk warga, ia berharap agar bersabar dulu. Kegiatan silaturahmi Syawalan door to door digantikan dengan telepon dan online dulu demi menjaga kesehatan dan kenyamanan bersama. Menurutnya, kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena trend setiap habis libur panjang selalu terjadi kenaikan kasus yang signifikan.

“Kita sungguh berharap tidak ada kenaikan kasus setelah ini, tetapi persiapan berbagai kemungkinan terburuk harus tetap dilakukan. Jangan sampai jika terjadi lonjakan kasus sistem kesehatan kita tidak mampu menampung pasien sebagaimana pernah terjadi awal tahun ini, dimana ratusan warga kesulitan mengakses RS,” imbuhnya.

Bahkan, menurutnya, Shelter-shelter isolasi berbasis desa maupun yang dikelola Pemda juga perlu disiapkan, karena sebagian besar warga yang terkena Corona tidak perlu dirawat di RS, cukup dipisahkan dengan warga lain yang sehat dengan shelter isolasi atau isolasi mandiri.

Dengan demikian, jika ada yang memerlukan rumah sakit bisa terlayani dengan baik karena RS tidak terlalu penuh dengan pasien yang bisa ditangani di luar RS. Menurutnya, hal penting yang bisa dilakukan untuk persiapan ini adalah koordinasi dengan semua elemen satgas, dari pemda DIY, kabupaten/ kota, kecamatan, desa hingga dusun.

Sehingga semua paham tugas dan posisinya saat diperlukan. Termasuk dalam hal ini adalah koordinasi admimistrasi anggaran.

“Jangan sampai kondisi lapangan, penanganan terhambat oleh administrasi anggaran yang rumit sebagaimana beberapa waktu lalu,” harapnya.

Walau secara umum masyarakat sadar dan paham akan bahaya virus Covid-19 yang mudah menular dan mematikan, tapi berdasarkan pantauan dan informasi yang beredar, masih juga ada banyak pelanggaran protokol kesehatan (prokes) saat hari raya lebaran Idulfitri kemarin.

Ia berharap tidak ada lonjakan kasus setelah lebaran ini, tetapi kemungkinan terburuk harus tetap disiapkan.

(Bay/PARADE.ID)

Exit mobile version