Site icon Parade.id

Empat Rekomendasi DDII usai Rakornas

Jakarta (parade.id)- Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) selesai. Rakornas yang diselenggarakan sejak Jumat-Ahad (12-14/1/2024) di Gedung Menara Da’wah Komplek Masjid Al-Furqan, Kramat Raya, Jakarta Pusat itu menelurkan empat rekomendasi untuk pengurus pusat dan daerah.

Berikut empat rekomendasi itu. Dibacakan Ujang Habibi:

1. Konsolidasi Pemikiran:

a. Merekomendasikan kepada Majlis Fatwa Bersama Bidang Kajian dan Ghazwul Fikri Dewan Da’wah untuk menyempurnakan Khittah Da’wah dan Garis Perjuangan Dewan Da’wah.

b. Menyerukan kepada umat Islam pada umumnya dan kepada Keluarga Besar khususnya untuk menjadi pemilih cerdas dan kritis berdasarkan pertimbangan syar’i dan pilihan yang matang, sesuai dengan reputasi dan rekam jejak

2. Penguatan Langkah Da’wah:

a. Mendorong Dewan Da’wah Daerah untuk mendirikan dan mengembangkan unit-unit pendidikan Formal, Non Formal sebagai Lembaga Kaderisasi Da’i, sekaligus menjadi salah satu wadah untuk mengembangkan keilmuan Alumni ADI dan STID Mohammad Natsir, serta kader Da’i Dewan Da’wah lainnya.

b. Mengoptimalisasikan proses kaderisasi bagi lahirnya dai yg memiliki militansi dan komitmen untuk terlibat dalam gerakan da’wah Dewan Da’wah  Pusat dan Daerah.

c. Mendorong silaturrahim dan sinergi Dewan Da’wah Pusat dan Daerah untuk mengoptimalisasikan pembinaan terhadap Tiga Pilar Da’wah yakni Masjid, Pesantren, dan Kampus (MPK) Keluarga Besar Dewan Da’wah.

d. Menghimbau kepada Dewan Da’wah Daerah untuk berperan aktif dalam mensukseskan kegiatan pelatihan-pelatihan dan SESPIMNAS (Sekolah Kepemimpinan Nasional) yang diselenggarakan oleh Dewan Da’wah Pusat.

3. Peningkatan Kelembagaan:

a. Mendorong seluruh Kepengurusan Dewan Da’wah mulai dari Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan untuk memperkuat dan mengembangkan kelembagaan Dewan Da’wah.

b. Mendorong Dewan Da’wah Pusat dan Daerah untuk melibatkan Kader Da’i dalam Struktur Kepengurusan Dewan Da’wah pada semua tingkatan.

4. Peningkatan Pendanaan:

a. Mendorong kepada Pengurus Pusat maupun Daerah untuk berperan aktif mensuskseskan dalam merintis dan mengembangkan badan-badan usaha milik Dewan Da’wah.

b. Mendorong kepada Pengurus Pusat maupun Daerah untuk mengoptimalisaasikan peran ZIS WAF (Zakat Infaq, Sedekah dan Wakaf) sebagai sumber pendanaan Dana Da’wah.

Empat rekomendasi dibuat untuk dilaksanakan dengan niat ikhlas, kerja keras, cerdas dan tuntas oleh Pengurus Dewan Da’wah Pusat hingga Daerah.

Rekomendasi diteken Ketua Umum DDII Ustaz Adian Husaini dan Sekretaris Umum Ustaz Avid Solihin.

Rakornas 130 peserta dari 27 daerah seluruh Indonesia. Mulai dari Aceh hingga Papua Selatan.  

Sebelumnya, dalam sambutan Adian Husaini mengingatkan pentingnya menjaga sejarah perjuangan Dewan Dakwah yang dirintis dan dikembangkan oleh pendirinya, Dr. Mohammad Natsir.

“Perjuangan Pak Natsir hendaknya terus dilanjutkan oleh para dai di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Adian Husaini.

Ia mengapresiasi para pengurus Dewan Dakwah di daerah yang tak kenal lelah terus mengembangkan dakwah tanpa menggantungkan permintaan dana dari Pusat. “Keikhlasan ini mohon dijaga bersama,” ujar Adian, yang mendapat amanah memimpin DDII sejak 2020.

Adian Husaini juga berharap bimbingan dari para ulama dan senior DDII yang selama ini terus mengawal dan memberikan arahan kepada pengurus pusat DDII.

Ketua Umum DDII juga menyampaikan perkembangan dakwah yang menggembirakan terjadi di berbagai daerah. Salah satunya adalah di Ngawi, Jawa Timur.

“Setelah 30 tahun Dewan Dakwah absen di kabupaten ini, kepengurusan Dewan Dakwah Kabupaten Ngawi akhirnya terbentuk dan resmi dilantik oleh Bupati Ngawi di awal Januari ini,” katanya.

Acara pembukaan Rakornas DDII 2024 ditandai pula dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara DDII dan Bank Muamalat Indonesia (BMI).

Head of SME & Commercial Banking BMI, Muhammad Fachry Maulana, berharap melalui penandatanganan nota kesepahaman ini BMI dapat  mendukung visi DDII dalam pengelolaan organisasi maupun kegiatan dakwah secara nasional.  Nota kesepahaman tersebut mencakup pengelolaan anggaran dan dana, pemanfaatan akun virtual, serta peningkatan edukasi literasi keuangan syariah.

Rakornas tahun ini mengambil tema “Memperkuat Sinergi untuk Meneguhkan Jati Diri Dewan Dakwah sebagai Lembaga Dakwah dan Pendidikan”.

Rakornas juga membahas soal khittah dakwah dan garis perjuangan DDII, optimalisasi sumber-sumber dana dakwah, pemberdayaan ZISWAF, hingga perkembangan politik, ekonomi, dan pembangunan pasca pilpres 2024.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version