Site icon Parade.id

Fahri Sebut Ada Lembaga Hukum Menjadi Lembaga Politik Penuh Intrik

Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Gelora, Fahri Hamzah menyebut ada lembaga hukum yang telah lama menjadi lembaga politik penuh intrik dan persaingan. Fahri menyebut demikian karena ada reaksi yang berlebih dari lembaga hukum yang dimaksudnya.

“Trus kami rakyat hanya disuguhi opera sabun. Masalah tidak selesai tapi tetap harus tepuk tangan. #LucuAja,” cuitannya, Senin (31/5/2021).

Padahal dahulu, akunya, sampai marah seperti orang gila mengingatkan. Tetapi, Fahri mengaku justru dianggap lawan ketika memberi pandangan berbeda.

“Sikat aja semua seolah dunia milik kalian saja sendiri.  Negara hukum ini ada dasarnya. Kalian gak mau denger.”

Di dunia politik menurut dia orang bersaing untuk menang, kadang aturan nomor belakang. Di dunia penegak hukum kita tidak harus menang sebab yang penting tegakkan aturan.

Kadang, di dunia penegakan hukum kita mengakui salah, mengakui gagal temukan alat bukti dan kita kelurkan SP3.

“Aturan2 baru semacam SP3 inilah yang kalian tolak. Kalian anggap kalian pasti benar, kalian pasti menang.  Bahkan kalian berprinsip kalian tidak saja harus menang tapi yang lain harus kalah dan hancur.  Inikah yang tidak lumrah di dunia hukum. Ini lumrah di dunia politik.”

Sekarang, lanjut mantan Wakil Ketua DPR itu, tiba masanya berakhir. Fahri mengimbau agar agar pihak tertentu menginterospeksi diri.

Menurutnya, ada masa kita harus tahu diri, segera cukupkan. Beri kesempatan generasi baru.

“Kita sudah tua.  Otot kalian sdh gak kuat. Otak kalain sdh gak mampu di medan itu. Kalau mau berpolitik ada 3 medan baru: LSM, Media dan Parpol.”

Baiknya, kata dia, ucapkan selamat datang kepada generasi baru. Hentikan berpolitik di lembaga penegakan hukum.

Arah Baru penegakan hukum adalah hukum yang terbuka, transparan, imparsial dan bekerja dengan kaedah dan filsafat hukum itu sendiri.

Sebab menurutnya, ada tempat bagi pribadi-pribadi seperti pihak tertentu yang tidak mau diatur dan tidak suka dikangkangi aturan, ingin bebas dan energinya besar.

Maka jadilah polotisi di dunia bebas merdeka. Menjadi aktivis, bisnis atau politisi. Lebih cocok karena dunianya adalah dunia persaingan, tidak teratur.

“Cukuplah kawan, Jangan berpikir “harus ada kami” tidak harus. Semua akan berjalan baik2 saja. Tidak harus ada kita. Tidak harus kita. Jangan sombong seolah negeri ini akan hancur kalau kita tidak ada. Dunia ini milyaran tahun umurnya. Ribuan tahun yg ditulis sejarah ya.”

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version