Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Gelora, Fahri Hamzah mengingatkan bahwa falsafah Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah tentara rakyat dan hidup bersama rakyat adalah benar-benar karena TNI lahir dari pergolakan patriotik membela bangsa dan negara (ketika itu). Itulah yang membuat TNI hingga saat ini selalu dinanti.
“Dan TNI telah membuktikan kesigapannya membersamai kesulitan hidup rakyat di daerah bencana dll,” cuitannya, baru-baru ini.
Namun belakangan ini, Sumpah dan Sapta Marga TNI menurut Fahri tampak telah cidera akibat sikap offside oleh Pangdam Jaya. Melukai nilai-nilai dasar kelahiran TNI.
“TNI jarus berada di luar politik dan menghormati hukum. Hukum negara bukan hukum rimba.”
Kita, kata dia, saat ini memerlukan suasana tenang dan bersahabat bagi persaudaraan dan persatuan nasional. Keadaan lagi sulit. Kita harus cari alasan untuk kompak.
“Dalam keadaan kayak gini, tadinya saya ingin diam. Tapi janganlah diamnya kita membuat wilayah sensitif ini ditabrak.”
Fahri mengajak untuk kembali bersatu. Tak perlu lagi konflik ideologi dibangkitkan.
“Kan pemilu nasional (pileg dan pilpres) masih jauh. Ayo kawal pilkada. Biar 270 daerah dapat pemimpin terbaik. Jangan rusak pilkada dengan isu pusat. Sama2 nahan diri dong. Dewasa dikit kenapa sih.”
(Robi/PARADE.ID)