Site icon Parade.id

Fenomena Aneh di Gempa Majene: Gempa Kuat di Kerak Dangkal

Foto: dok. kompas.com

Jakarta (PARADE.ID)- Koordinator Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa yang terjadi di Majene, Sulbar termasuk fenomena aneh dan kurang lazim. Gempanya kuat di kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dengan magnitudo 6,2, mestinya diikuti banyak gempa susulan.

“Akan ttp hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga hari kedua pasca Gempa Utama 6,2 hingga saat ini baru tjd 23 kali gp susulan,” demikian katanya, kemarin, melalui akun Twitter-nya @DaryonoBMKG.

Jika dibandingkan dengan kejadian gempa lain sebelumnya dengan kekuatan yang hampir sama, menurut dia biasanya pada hari kedua sudah terjadi gempa susulan sangat banyak, bahkan sudah dapat mencapai jumlah sekitar 100 gempa susulan.

“Apakah fenomena rendahnya produksi aftershocks di Majene ini disebabkan karena telah terjadi proses disipasi, dimana medan tegangan di zona gempa sudah habis sehingga kondisi tektonik kemudian menjadi stabil dan kembali normal?”

Fenomena ini menurut dia membuat kita menaruh curiga, sehingga lebih baik kita patut waspada.

“Atau justru malah sebaliknya, dengan minimnya aktivitas gempa susulan ini menandakan masih tersimpannya medan tegangan yang belum rilis, sehingga masih memungkinkn terjadinya gempa signifikan nanti?”

Namun, inilah prilaku gempa, sulit diprediksi dan menyimpan banyak ketidakpastian. Sehingga kita baru dapat mengkajinya secara spasial dan temporal, akan tetapi untuk mengetahui besarnya medan tegangan riil dan perubahannya pada kulit bumi masih sulit dilakukan.

Namun hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa gempa Majene ini memang miskin gempa susulan.

“Jika mencermati gempa Majene, tampak produktivitas gempa susulannya sgt rendah. Pdhl stasiun seismik BMKG sdh cukup baik sebarannya di daerah tsb.

Sabtu pagi (16/1/2021) pukul 06.32.55 WIB wilayah Majene dan Mamuju kembali diguncang gempa susulan dengan magnitudo 4,8. Episenter terletak di darat pada jarak 29 km arah Tenggara Mamuju. Pusat gempa ini relatif sedikit bergeser ke utara dari kluster seismisitas yang sudah terpetakan.

Gempa tadi pagi adalah gempa ke-32 yang terjadi sejak terjadinya Gempa Pembuka dengan magnitudo 5,9 pada Kamis 14 Januari 2021 siang hari pukul 13.35 WIB. Tetapi menurut dia gempa ini menjadi gempa ke-23 pasca Gempa Utama dengan  magnitudo 6,2 pada Jumat 15 Januari 2021 pagi dinihari pukul 01.28 WIB.

(Rgs/PARADE.ID)

Exit mobile version