Site icon Parade.id

Freeport: Lokasi Bencana di Tembagapura Disinyalir Basis KKB

Jakarta (PARADE.ID)- Manajemen PT Freeport Indonesia menyebut akses ke lokasi bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di Distrik Tembagapura, Mimika, diduga menjadi basis kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Vice President Bidang Government Relation PT Freeport Indonesia Johnny Lingga di Timika, Senin (3/8), mengatakan pihaknya hingga kini belum bisa mengakses beberapa lokasi bencana alam di Tembagapura.

“Masalahnya di situ adalah tempat terkonsentrasinya KKB. Jadi kita sudah 3 sampai 4 bulan lalu memang tidak boleh terbang ke sana,” katanya.

Sedikitnya tiga lokasi tanah longsor disertai banjir bandang di sekitar kompleks Arwanop yang meliputi tiga dusun yaitu Baluni, Jagamin, dan Anggoinggin beberapa waktu lalu.

Johnny mengatakan, beberapa dusun yang terdapat bencana tanah longsor hanya bisa diakses melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter.

Pihak perusahaan, kata dia, belum bisa berbuat banyak untuk mengirim bantuan ke masyarakat serta meninjau lokasi bencana karena ancaman KKB yang disinyalir berada di area itu.

“Kalau dalam situasi normal seperti dua tiga tahun lalu, pasti kami sudah ada di sana untuk membantu masyarakat. Kami tidak bisa melakukan apa-apa saat ini,” katanya.

Menurutnya, tim respon perusahaan tidak akan mengambil resiko selama tidak ada jaminan keamanan untuk memastikan helikopter bisa melintasi kawasan tersebut.

“Tadi saya sudah tanya ke pak Kapolres, beliau bilang belum bisa (ke sana). Kalau (kita paksakan kemudian ada insiden), helikopter belum landing sudah jatuh gimana,” ujarnya.

Tidak ada korban jiwa

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika Yosias Lossu memastikan tidak ada korban jiwa dari bencana longsor dan banjir bandang di tiga lokasi yaitu Jagamin, Baluni, dan Anggoinggin.

Pada Minggu (2/8) pagi perwakilan l Ketua DPRD Mimika Robby Kamaniel Omaleng telah mendatangi Arwanop membawa bantuan bahan kebutuhan pokok.

Suplay bantuan didampingi oleh Kepala Distrik Tembagapura Thobias Jawame dan Sekretaris BPBD Mimika Sem Naroba menumpangi tiga helikopter carter dari Timika ke Baluni-Arwanop.

“Di Tembagapura ada tiga titik longsor, yaitu Jagamin, Baluni, dan Anggoinggin. Tidak ada korban jiwa,” kata Lossu.

Ia mengimbau masyarakat dimana pun untuk menghindari bencana alam, baik itu tanah longsor maupun banjir mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi.

“Kalau sudah tahu di situ kawasan rawan bencana, segera mengungsi dan laporkan ke pemerintah terdekat di tingkat kampung maupun distrik.

Kerugian warga

Kepala Distrik Tembagapura Thobias Jawame mengatakan, kerugian material yang dialami warga akibat bencana tersebut antara lain kerusakan sekitar delapan rumah milik warga.

Selain itu, dilaporkan gedung sekolah di Arwanop mengalami kemiringan karena terkikis air hujan, enam jembatan gantung rusak, dan beberapa kandang ternak rusak tersapu banjir.

“Kami baru saja kembali dari Arwanop dan sudah mengecek langsung ke warga di sana, kami pastikan tidak ada korban jiwa,” katanya.

Selain di Kampung Baluni, Jagamin, dan Anggoinggin di kawasan Aroanop, juga di Kampung Beanegogom di kawasan Tsinga terjadi longsor kecil namun cukup mencemaskan warga.

Bencana tanah longsor dan banjir bandang yang melanda kawasan Distrik Tembagapura itu dipicu oleh curah hujan yang tinggi.

(Seputarpapua/PARADE.ID)

Exit mobile version