Site icon Parade.id

Gagal Ginjal Akut karena Kelalaian Pemerintah buat Partai Buruh Marah

Foto: dok. Ist

Jakarta (parade.id)- Gagal ginjal akut kepada anak-anak bikin KSPI dan Partai Buruh marah. KSPI dan Partai Buruh karena pemerintah dinilai gagal melakukan pengawasan peredaran obat, yang disebut menjadi indikasi gagal ginjal akut pada anak-anak.

“Kegagalan Pemerintah dalam melakukan pemantauan peredaran obat-obatan yang berimbas hilangnya 157 nyawa bayi-bayi di Indonesia karena gagal ginjal imbas dari beredarnya obat-obatam yang salah beredar di Indonesia berdampak kemarahan luar biasa bagi KSPI dan Partai Buruh dengan menggelar aksi di depan Gedung Kementrian Kesehatan,” kata Penanggung Jawab Aksi Nasional KSPI sekaligus Penanggung Jawab Aksi Nasional Partai Buruh, Makbullah Fauzi, dalam keterangannya kepada media, Jumat (28/10/2022).

KSPI dan Partai Buruh kata Buya Fauzi, sapaan akrabnya, menuntut pemerintah agar dalam waktu yang secepat-cepatnya mengeluarkan kebijakan untuk memecat dengan tidak hormat Menteri Kesehatan dan Kepala BPOM, sebagai orang yang dinilai paling bertanggung jawab terhadap hilangnya nyawa 157 bayi di Indonesia.

“Pecat dengan tidak hormat Menteri Kesehatan dan Kepala BPOM sekarang juga dan kami minta dibentuk tim pencari fakta, demi mengusut tuntas kasus tersebut serta menghukum seberat-beratnya siapa pun yang terlibat dalam tragedi hilangnya 157 nyawa bayi-bayi di Indonesia,” pintanya.

Buruh kata dia tidak akan menbiarkan kejahatan dan hanya dianggap sebagai keadaan yang biasa biasa saja .

Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan tuntutannya kepada Pemerintah agar menetapkan kejadian tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Sementara itu, Helmizan (Sekertaris Umum FSP KEP KSPI sekaligus Exco Pusat Partai Buruh) juga menyatakan Pemerintah harus berani menutup pabrik-pabrik obat yang hanya berorientasi kepada keuntungan semata tanpa memikirkan kondisi bahaya anak-anak bangsa yang mengkonsumsi obat-obatan yang diproduksi.

Massa, lewat perwakilannya sempat beraudiensi dengan pihak Kemenkes RI. Dalam audiensi, perwakilan (Kahar S Cahyono, Jubir), menyampaikan ada kejanggalan dari tragedi tersebut. Pasalnya, ia melihat hal itu terjadi secara tiba-tiba—adanya penawar racun sebagai solusi dari pihak asing.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version