Jakarta (PARADE.ID)- Sejumlah orang yang mengatasnamakan Gerakan Aktivis Mahasiswa Sulawesi Tenggara-Jakarta (GAM Sultra-Jakarta) melakukan aksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, kemarin.
Dalam aksinya, GAM Sultra-Jakarta membawa tuntutan terkait dugaan skandal mega proyek pembangunan RSUD VIP Kabupaten Bombana oleh Bupati Bombana, H. Tafdil.
“Kami kembali ke sini (gedung) KPK setelah beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 12 Mei 2022 melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan segera panggil dan periksa Bupati Bombana yang diduga terlibat dalam skandal mega proyek pembangunan RSUD VIP Kabupaten Bombana,” demikian keterangan medianya yang diterima parade.id, Rabu (18/5/2022).
“Kawan-kawan masa aksi serta media pers, saksikanlah! Hari ini sudah kali kedua kami datang menduduki Gedung KPK ini, untuk menuntut agar KPK segera memanggil dan memeriksa Bupati Bombana yang terlibat dalam kejahatan luar biasa, yaitu korupsi yang dilakukan dalam pembangunan Rumah sakit, yang hari ini pula konstruksinya tidak layak,” masih dalam keterangan itu.
Aksi di KPK kali kedua ini dilakukan menurut Ketua GAM Sultra-Jakarta, Razaq Ode, karena KPK hingga saat ini belum memberikan responsnya, belum menunjukan ketegasannya untuk memanggil dan memeriksa Tafdil selaku Bupati Bombana yang diduha terlibat dalam skandal korupsi.
Setelah menyampaikan orasi, GAM Sultra-Jakarta kemudian menyampaikan tuntutannya secara lugas dan faktual, yang sempat disaksikan langsung oleh beberapa orang pegawai KPK dan sejumlah wartawan di sekitar gedung KPK.
Tuntutan itu di antaranya segera periksa Bupati Bombana yang diduha terlibat dalam kasus korupsi mega proyek pembangunan RSUD VIP Kabupaten Bombana, yang anggarannya triliunan rupiah dan mendesak KPK untuk juga memeriksa terkait keterlibatan H. Tafdil dalam dugaan korupsi pengadaan bibit kopi TA 2022.
Said Rawan salah satu orator yang kemudian menjadi orator penutup dari unjuk rasa menegaskan, “Apabila hari ini KPK tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik terkait tuntutan kami ini, maka jangan salahkan paradigma kami, bila kami menganggap KPK telah bermain mata dengan pemerintah Kabupaten Bombana hari ini.”
Diketahui dari keterangan massa aksi, unjuk rasa terkait dugaan skandal korupsi yang dilakukan oleh Bupati Bombana ini, akan menuju jilid tiga, apabila memang tidak diindahkan apa yang di sampaikan oleh GAM Sultra-Jakarta.
(Verry/PARADE.ID)