Jakarta (parade.id)– Capres Ganjar Pranowo di Kantor Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mendapat pesan terkait tata kelola lingkungan yang buruk—telah mempersulit kehidupan rakyat.
“Indonesia sebagai negara tropis terbesar ketiga di dunia, harus memimpin negara-negara selatan untuk memperjuangkan keadilan iklim. Tidak boleh ada lagi ekonomi yang tumbuh secara horisontal seperti sawit dan tambang, yang terus diperluas dan ekstraktif,” demikian keterangan Walhi lewat akun Twitter resminya, Kamis (8/2/2024).
Menurut Walhi, ekonomi yang baik harus mendorong ekonomi vertical. Dimana semakin tinggi pohon, semakin terjaga ekosistem dan semakin baik pula ekonomi rakyat dan bangsa.
Dalam kunjungan Ganjar itu, Walhi juga mendorong untuk melakukan review seluruh perizinan industri ekstraktif dan Proyek Strategis Nasional yang selama ini merusak lingkungan dan kualitas hidup rakyat.
“Mendorong review dan membatalkan kebijakan atau undang-undang bermasalah dan ditolak rakyat selama ini, seperti undang-undang cipta kerja, undang-undang IKN, undang-undang minerbal.”
Selain itu Walhi juga menyampaikan bahwa kedaulatan rakyat atas sumber-sumber penghidupan hanya mungkin diperjuangkan dalam demokrasi yang sehat. “WALHI menyampaikan bahwa yang kita butuhkan saat ini adalah undang-undang Keadilan Iklim dan undang-undang yang memproteksi hak rakyat seperti undang-undang Masyarakat Adat.”
Kedatangan Ganjar ke kantor Walhi merupakan kelanjutan Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia pada 25 November 2023. Dimana capres 3 tidak sempat hadir.
“Pada momentum kunjungan ini WALHI menyerahkan Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia.”
Pada Konferensi Orang Muda tanggal 25 November 2023 itu Capres Anies berkesempatan hadir. Walhi juga telah menyerahkan Piagam Orang Muda Pulihkan Indonesia kepada capres nomor urut 1 itu.
(Rob/parade.id)