Jakarta (PARADE.ID)- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengatakan bahwa memperkuat pelayanan kesehatan wajib dilakukan di tengah situasi yang tidak menentu ini. Kita perlu membangun masyarakat, mengingat kesehatan masyarakat merupakan salah satu pondasi pembentuk kesejahteraan.
“Kemampuan preventif perlu digencarkan krn masyarakat & organisasi berbasis masyarakat menjadi garda terdepan,” kata dia, Jumat (18/9/2020).
Dalam hal ini, menurutnya masyarakat berperan penting dalam memutus rantai penularan, yakni dengan Puskesmas yang mem-back up.
“Pastikan puskesmas mampu bekerja bersama masyarakat & aktif mengunjugi masyarakat,” katanya lagi.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, jangan cepat senang dengan adanya vaksin Covid-19. Ini jg terkait kemampuan Puskesmas kita.
“Berapa lama vaksin Covid-19 akan diedarkan ke seluruh negeri? Penduduk kita ada 270jt. Kira2 perlu berapa bulan untuk menyutikkan vaksin ke penduduk Indonesia,” demikian tertulis di akun Twitter-nya.
Bila pemerintah ingin 1 bulan semua penduduk disuntik vaksin, berarti menurut anggota DPR RI ini setiap hari ada 8 juta penduduk yang harus divaksin, dengam asumsi target 250 juta jiwa. Namun, angka ini tentu tak realistis bila melihat kesiapan infrastruktur kesehatan.
“Distribusi vaksin akan memakan waktu yg sangat panjang.”
Cara untuk membasmi Covid-19 menurut dia tidak hanya vaksin. Sebaiknya fokus pada upaya preventif kesehatan, setidaknya ada dua hal yang bisa digencarkan.
Pertama promosi kesehatan seperti rajin olahraga untuk meningkatkan imunitas dalam tubuh, karena ini yang kerap dilupakan.
Kemudian perlindungan khusus, ibarat orang yang sedang naik motor harus memakai helm, kondisi saat ini mengharuskan kita memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan.
“Sambil pemerintah benar-benar memetakan distribusi vaksin, dr prioritas pemberian hingga distribusi ke seluruh masyarakat. Diiringi dengan law enforcement dalam penegakan disiplin protokol kesehatan dan anggaran yang pro kesehatan.”
Menurut Mardani, sejarah mencatat bahwa tidak ada pandemi yang bisa diselesaikan hanya dengan obat/vaksin.
“Pandemi selesai dengan adanya intervensi kesehatan masyarakat yakni testing,tracing isolation, treatment & changing behaviour. Perubahan perilaku adl intervensi murah & mudah serta bisa dilakukan semua orang.”
Perlu diingat bahwa masyarakat menunggu kabar baik seperti peningkatan kapasitas tes, penegasan protokol kesehatan, pembentukan satgas penyehatan tenaga medis dsb. Dan kabar-kabar ini bisa membuat masyarakat tenang ketimbang terus ‘menjual’ vaksin sebagai solusi tunggal.
(Robi/PARADE.ID)