Site icon Parade.id

Hari Ini, Rabu, Pilpres di Korsel

Foto: dok. nytimes.com

Jakarta (PARADE.ID)- Hari ini, Rabu (9/3/2022), adalah pemilihan Presiden di Korea Selatan (Korsel). Ada tiga kandidat Calon Presiden (Capres) dalam pemilihan itu.

Di antaranya Lee Jae-myung, Moon Jae-in (incumbent), dan Yoon Suk-yeol. Warga Korsel pun menuju ke tempat pemungutan suara.

Lee adalah mantan pekerja sweatshop dan pengacara hak asasi manusia yang berbicara dengan reputasi sebagai Wali Kota dan Gubernur yang populer di Gyeonggi-do. Dia mengatakan Korsel membutuhkan seorang pemimpin dari latar belakang kelas pekerja yang “bersinar selama krisis.” Demikian dikutip nytimes.com.

Sementara itu Yoon, adalah mantan jaksa. Perjalanannya, ia pernah memenjarakan dua mantan presiden serta kepala Samsung atas tuduhan korupsi. Great politiknya naik setelah dia mengundurkan diri sebagai jaksa agung tahun lalu dan menjadi kritikus vokal terhadap masa jabatan Moon.

Yoon lebih menyukai sikap yang lebih konfrontatif, yang mencerminkan pandangan populer di kalangan konservatif. Dia menyebut Korea Utara sebagai “musuh utama” negara itu dan mengancam “serangan pencegahan”.

Yoon Suk-yeol dari Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif, hanya unggul 0,6 poin persentase dari Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang berkuasa setelah para pemilih selesai memberikan suara mereka dalam pemilihan, menurut jajak pendapat yang diadakan oleh tiga lembaga penyiaran terkemuka di negara itu.

Moon selama memerintah, pernah menjadi perantara pertemuan bersejarah antara Presiden Donald J. Trump dan Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara. Ambisi kebijakannya yang khas adalah untuk membangun perdamaian dengan Korea Utara melalui dialog dan kerja sama. Dan ini adala sebuah agenda yang akan diwarisi oleh Lee jika terpilih.

“Kunci kebijakan kami di Semenanjung Korea adalah untuk mencegah pecahnya perang lagi dan untuk mencegah hilangnya jutaan nyawa dan semua yang telah kami capai sejauh ini,” kata Lee selama acara kampanye baru-baru ini.

Pemilihan itu secara luas dilihat sebagai referendum terhadap Presiden Moon Jae-in, yang mendorong keterlibatan dan dialog dengan Korea Utara. Kemenangan bagi Yoon akan menjadi pukulan bagi pemerintahan Moon, yang berkuasa lima tahun lalu dengan telak di tengah harapan tinggi setelah pemakzulan pendahulunya.

Sementara pemilihan akan menjadi konsekuensi bagi kebijakan luar negeri Korsel dengan Amerika Serikat, Cina, dan Jepang. Sebab, orang Korsel sebagian besar disibukkan dengan masalah domestik termasuk melonjaknya harga rumah, pasar kerja yang kejam, dan pembagian gender yang kontroversial.

Kandidat dari Pardai Demokratik, Lee Jae-myung, dan kandidat dari Partai Kuasa Rakyat, Yoon Suk Yeol, dianggap sebagai favorit dalam kontestasi pilpres Korea Selatan 2022.

Menurut salah satu survei setempat, menyebutkan bahwa Pilpres saat ini penuh persaingan ketat antara ketiganya.

Jutaan warga Korea Selatan memberikan suara dalam pemilu presiden. Pemilih muda dinilai akan menjadi penentu kemenangan.

Pemenang pilpres ini akan menjabat pada Mei dan menjalani masa jabatan lima tahun sebagai pemimpin Korsel, menggantikan Moon Jae-in.

(Irm/PARADE.ID)

Exit mobile version