Jakarta (PARADE.ID)- Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa kita harus ada langkah konkret guna mencegah peningkatan anak-anak yang tertular Covid-19. Anak-anak kita, kata dia, harus diselamatkan.
“Mereka merupakan generasi penerus bangsa yang wajib dilindungi dari berbagai dampak jangka panjang virus tsb. Vaksinasi Covid-19 untuk anak2 maupun remaja harus segera pemerintah lakukan, bagian dari upaya preventif yang bisa diambil,” kata Mardani, Selasa (29/6/2021).
Kecepatan dalam mengambil keputusan menurut dia sangatlah penting, karena penularan dari virus ini juga tak kalah cepat. Lalu, lanjut dia, pembatasan aktivitas anak di area publik juga harus bisa dilakukan.
“Pastikan untuk sementara ada larangan membawa anak2 ke pasar/mall & pusat keramaian lainnya,” tertulis demikian di akun Twitter-nya.
Menurut Mardani, untuk menangani itu, kolaborasi antara Pemerintah dan Pemda amat dinanti, agar aturan tersebut juga dapat dijalankan secara jelas, tegas dan konsisten.
Hal lainnya menurutnya ialah adanya rencana memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli mendatang harus dikaji kembali. Pasalnya. kesehatan serta keselamatan anak-anak tidak bisa ditawar.
Jika belum siap 100 persen, katanya, maka PTM itu perlu ditunda. Terlebih tidak semua sekolah yang memiliki anggaran untuk memenuhi fasilitas prokes, seperti sekolah swasta yang amat terkena dampak dari pandemi.
Satu hal penting, masih menurut dia, agar orang tua juga memiliki peran krusial daam perlindungan anak dari Covid-19. Orang tua mesti bisa jadi teladan dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Penerapan poin2 di atas hrs diiringi dgn tdk ada lg kontradiksi di antara pengambil kebijakan. Contoh, institusi A menyampaikan satu hal,lalu institusi B berkata sebaliknya. Sikap seperti ini hanya membuat bingung masyarakat & berpotensi mengukuhkan sikap utk mengabaikan semuanya.”
Mardani menyebut bahwa Satgas Covid-19 telah mencatat ada 235.527 anak usia sekolah yang terkonfimasi positif Covid-19 (17 Juni). Angka tersebut setara 12,51 persen dari total kasus Covid-19 di tanah air.
(Rgs/PARADE.ID)