Site icon Parade.id

IINTOA Minta Menparekraf Sandi Berikan Dana Hibah buat BPW

Dok: floressatours.com

Jakarta (PARADE.ID)- Sejumlah asosiasi pelaku usaha wisata merespon positif sekaligus berharap besar kepada Sandiaga Salahuddin Uno (Bang Sandi) sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) baru. Salah satunya asosiasi pengusaha inbound tour operator atau Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA).

Lewat Ketua IINTOA Paul Edmundus Tallo menanggapi terpilihnya Bang Sandi sebagai Menparekraf baru, sekaligus harapan dan langkah-langkah yang harus dikerjakan Papa Online tersebut guna membangkitkan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf).

“Selamat datang Menparekraf Bang Sandi. Saya menanggapi positif dan berharap banyak kepada Bang Sandi karena Mas Tama (Wisnutama_red) sudah tidak ada lagi,” ujar Paul kepada Parade.id baru-baru ini.

Soalnya banyak rencana yang telah IINTOA proses bersama Mas Tama dan masih dalam progres, seperti halnya: Dana Hibah pelaku pariwisata yang baru diberikan kepada hotel dan restoran sedangkan biro perjalanan wisata (BPW) belum diberikan.

“Padahal BPW adalah pelaku pariwisata yang mendatangkan wisatawan ke Indonesia,” kata Paul.

Lalu permintaan dana pinjaman lunak untuk modal usaha yang juga sedang diusahakan.

Dengan pergantian ini, IINTOA menggantungkan harapan kepada Bang Sandi sebagai Menparekraf baru.

Dalam pertemuan dengan Mas Tama pada 10 Desember 2020 di Bali, lanjutnya, beliau mengatakan bahwa IINTOA sangat penting karena mendatangkan wisatawan asing yang berdampak pada devisa negara.

“Untuk itu Menparekraf Bang Sandi harus meneruskan kebijakan ini karena memang IINTOA-lah yang mendatangkan wisatawan dan devisa bagi negara,” jelasnya.

Langkah yang harus dilakukan Bang Sandi berikutnya, sambung Paul, adalah mempertahankan pasar wisatawan.

“Sekaligus meningkatkannya melalui berbagai cara promosi dengan memakai IT sampai pada saat border dibuka pemerintah. Dan pelaku pariwisata harus dapat masuk ke pasar-pasar yang bersangkutan,” tegasnya.

Paul kemudian menjelaskan kalau itu IINTOA merupakan asosiasi independen yang menjadi wadah para pengusaha atau pimpinan biro perjalanan wisata yang kegiatannya direncanakan dan melaksanakan perjalanan wisata dari negara asal wisatawan ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam kaitannya dengan pedagang grosir dan atau operator tur di luar negeri.

Para pengusaha inbound tour operator sepakat untuk menyatukan niat dan tekadnya dalam memajukan pariwisata Indonesia melalui asosiasi ini dengan tujuan utama menjadikan pariwisata sebagai penghasil devisa utama bagi Indonesia. “Para pemain (perusahaan) yang mengutamakan fokus utama pada pariwisata biasanya disebut sebagai operator tur inbound di Indonesia,” terangnya.

Penyelenggara inbound tour operator yang berbentuk perusahaan merupakan salah satu industri pariwisata penting yang menjadi sumber devisa dan merupakan bagian dari sistem pembangunan nasional, sehingga kegiatannya tidak dapat masuk satu sama lain.

IINTOA mengakomodir berbagai peran dan atau aspirasi anggota yang sepaham, yang memiliki passion dan profesi yang sama dengan operator tur inbound Indonesia, dalam rangka meningkatkan profesionalisme, membangun kapasitas anggota, daya saing global serta mampu melayani dan atau melindungi anggota secara proporsional dan profesional.

“IINTOA juga memberikan masukan dan pertimbangan kepada pemerintah untuk pembangunan pariwisata Indonesia, khususnya mendatangkan wisman melalui anggota asosiasi yang dikelola berdasarkan prinsip profesionalisme, transparansi, demokratis, jujur, adil, dan akuntabel,” pungkasnya.

(Adji Kembara/PARADE.ID)

 

Exit mobile version