Jakarta (PARADE.ID)- Kalangan mahasiswa menyebut bahwa Ibu Kota Negara (IKN) sebagai wujud pembangunan Indonesia yang sentris. Hal itu disampaikan Ketua Umum Jaringan Mahasiswa Merah Putih (JMMP), Febrianes Sibagariang dalam diskusi publik dengan topik “Mahasiswa Bicara IKN sebagai Wujud Pembangunan Indonesia Sentris”, kemarin, di Jakarta.
“Perpindahan IKN ke Kalimantan Timur adalah wujud nyata pembangunan Indonesia sentris dan akan mendorong pemerataan pembangunan hingga ke pelosok daerah. Pemindahan IKN akan mendorong percepatan pembangunan di Kalimantan khususnya di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengingatkan kepada pemerintah untuk mengakomodir segala masukan-masukam dari masyarakat adat di Kalimantan dalam proses pembangunan IKN. Misal soal manfaat yang harus dirasakan oleh masyarakat di sana (adat), seperti ruang terbuka hijau yang mencapai 30 persen.
Pun dengan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (IMTSI) Chrysmon Wifandy Gultom yang juga mengingatkan beberapa hal terkait di atas, di antaranya soal pengawasan dan sosialisasi untuk IKN.
Soal pengawasan, ia menilai diperlukan karena menentukan kesuksesan pemindahan IKN.
“Perlu pengawasan dari semua pihak, terutama mahasiswa, yakni dari sisi penggunaaan anggaran maupun rencana pembangunan,” ujarnya.
Adapun soal sosialisasi, ia juga menilai perlu dilakukan karena dirasa kurang atas hal itu. Terlihat masih adanya narasi-narasi penolakan terhadap gagasan besar pemindahan IKN itu.
“IMTSI mendukung Presiden Jokowi melibatkan berbagai pihak dalam pembangunan IKN sebagai wujud, bahwa IKN di Kalimantan Timur adalah simbol persatuan. Dilihat dari berbagai aspek dan kesiapan, IMTSI yakin Pemerintah Indonesia mampu memindahkan ibukota ke Kalimantan Timur,” yakinnya.
Puluhan mahasiswa hadir dalam acara diskusi tersebut. Mahasiswa itu datang dari berbagai kampus. Di antaranya Universitas Bung Karno (UBK), Universitas Mpu Tantular, Universitas Tama Jagakarsa, dan Universitas Kristen Indonesia (UKI).
(Verry/PARADE.ID)