Jakarta (PARADE.ID)- Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengamati beberapa, yang disebutnya senior bangsa bertemu dan berbicara belakangan ini. Pengamatannya ini pun dinilainya menarik.
“Menarik tentunya bagi sebuah bangsa melihat pertemuan meskipun tidak terlalu punya efek langsung pada proses politik tapi secara psikologis memberi latar dalam melihat suasana kejiwaan bangsa kita,” pengamatannya, Jumat (3/6/2022).
Menurut dia yang perlu dicermati adalah ketika semua percakapan mereka mengandung semacam pesimisme terhadap masa depan. Lagi-lagi ia menyebut pertemuan itu menarik, untuk kita melihat dan dengar apa yang terjadi dalam pertemuan itu.
Misal, lanjut dia, ada yang mengatakan bahwa demokrasi kita semakin lama semakin liberal, ada yang mengatakan bahwa perpecahan semakin kasar, ada juga yang mengkhawatirkan masa depan bangsa ini jika dia sudah tidak ada. Dan yang unik menurut Fahri adalah karena yang mengatakan itu berada dalam pemerintahan.
“Bermacam-macam keluhan itu menggambarkan bahwa pada generasi tua bangsa ini, ada semacam keterputusan aspirasi dengan keadaan dan generasi masa depan. Mereka sepertinya mengkhawatirkan satu persoalan lain yang berbeda dengan yang dikhawatirkan oleh generasi sekarang,” terang mantan Wakil Ketua DPR itu, lewat akun Twitter-nya.
Menurut Fahri, keterputusan ini harus ditemukan jawabannya dan disambung tali-temalinya, sehingga tidak boleh sebuah bangsa menyebarkan pesimisme tentang masa depan bangsanya, apalagi jika pesimisme itu lebih bersumber dari perasaan dan bukan realitas di lapangan.
“Atau jangan sampai pesimisme itu bersumber dari ketidakmampuan membaca realitas hari hari ini dan kemudian menjadi sebab bagi pesimisme terhadap masa depan. Kita tidak punya waktu untuk pesimis kecuali kita terpaksa melayani pesimisme pemimpin.”
“Memang tantangan kita sekarang adalah pesimisme pemimpin yang gagal melihat betapa besar dan cemerlangnya masa depan kita tapi karena kesulitan mencerna akhirnya semuanya menjadi pesimisme belaka. Pemimpin yg menjadi sumber pesimisme adalah lebih dari 50% masalah kita.”
(Rob/PARADE.ID)