Site icon Parade.id

Jawaban Prabowo ketika Ditanya soal HAM di Papua Direspons Ganjar-Anies Begini

Foto: ketiga capres ketika sesi tanya jawab dengan tema HAM pada debat pertama, Selasa 912/1/2023)/tangkapan layar

Jakarta (parade.id)- Jawaban calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto saat menjawab pertanyaan seputar HAM di Papua, yang kemudian ditanggapi capres Ganjar Pranowo dan capres Anies Baswedan pada debat pertama yang dilangsungkan kemarin malam, di halaman KPU, Jakarta, cukup bini riuh penonton di sana.

Berikut jawaban Prabowo, dan tanggapan Ganjar-Anies atas jawabannya:

Pertanyaan:

Beberapa tahun terakhir, tren kekerasan meningkat di Papua. Sementara masalah keadilan dan HAM masih belum terselesaikan hingga konflik masih berlanjut.

Apa strategi yang akan siapkan, untuk menyelesaikan masalah HAM dan konflik di Papua secara komprehensif?

Jawaban Prabowo:

Masalah Papua adalah rumit, karena di situ terjadi suatu gerakan separatism dan gerakan separatism ini, kita ikuti cukup lama, kita lihat ada campur tangan asing di situ, dan kita melihat bahwa kekuatan-kekuatan tertentu selalu ingin Indonesia disintegrasi dan pecah. Untuk itu memang masalah HAM, itu menjadi sesuatu yang harus kita utamakan dan di antaranya juga kita harus lindungi seluruh rakyat Papua, karena di situ kelompok teroris sekarang itu menyerang orang-orang Papua sendiri, rakyat yang tidak berdosa, perempuan, orang tua, anak kecil, yang tidak bersenjata, diteror oleh kelompok teroris separatis ini.

Jadi, rencana saya pertamanya tentu menegakkan hukum. Perkuat aparat-aparat di situ. Dan juga mempercepat pembangunan ekonomi.

Presiden Jokowi adalah Presiden RI yang paling banyak ke Papua. Paling banyak ke Papua. Kalau tidak salah sampai hari ini, beli sudah lebih dari 19 kali ke Papua. Dan peningkatan ekonomi di bawah pemerintah Pak Jokowi yang paling pesat, yang paling tinggi, selama sejarah RI.

Jadi, apa yang saya katakan, saya akan lanjutkan. Kita harus membawa kemajuan ekonomi, sosial, survives terbaik untuk rakyat Papua. Melindugi rakyat Papua dari keganasan para separatis dan para teroris dan menjamin penegakan HAM.

Penanggap

Ganjar Pranowo: Menurut saya rasa tidak cukup (apa yang disampaikan). Karena dialog menurut saya menjadi sesuatu yang penting agar seluruh kekuatan yang ada di sana, seluruh kelompok yang ada di sana bisa duduk bersama untuk menyelesaikan itu. Itu menurut saya.

Apakah Bapak setuju dengan model dialog yang saya tawarkan itu?

Anies Baswedan: Masalahnya bukan kekerasan. Karena ketika bicara kekerasan, di Jakarta saja ada tiga pandangan. Ada yang menganggap ini terorisme, ada yang mengangggap separatism, dan ada yang menganggap kriminal. Di kita saja, di Jakarta ada perbedaan pandangan.

Masalah utamanya tidak ada keadilan di Tanah Papua. Itu masalah utamanya.

Jadi tujuannya bukan semata-mata tentang meniadakan kekerasan, karena damai itu bukan tiada kekerasan—damai itu ada keadilan. Itu prinsip utamanya.

Caranya satu, atas semua peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi dilakukan penindakan penyelesaian hingga tuntas. Kedua, mencegah terjadinya pengulangan dengan memastikan semua yang bekerja di Papua memahami bahwa, yang harus dihadirkan bukan tidak ada kekerasan, tapi keadilan.

Ketiga, melakukan dialog dengan semua secara kopartisipastif.

Prabowo kembali menanggapi respons Ganjar-Anies

Benar, saya sangat setuju kita harus ada pendekatan dialog. Benar.

Dan saya juga setuju. Jadi, benar keadilan. Benar sekali harus ada keadilan tetapi tidak sesederhana itu, Pak Anies. Ada faktor-faktor lain, Pak Anies. Ada faktor geopolitik, ada faktor ideology—ini lah masalah yang enggak gampang. Tapi saya sependapat, kita harus tegakan keadilan, kita harus dialog—ini masalah bangsa. Semua kekuatan kita harus rangkul.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version