Site icon Parade.id

Jepang dan Korsel Bekerja Sama Menghadapi Tantangan Keamanan di Tengah Peluncuran Rudal Korut

Foto: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kiri) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan), dok. Kiyoshi Ota/Pool via Foto AP

Jakarta (parade.id)- Jepang dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan keamanan regional dewasa ini. Keduanya juga sepakat mengesampingkan satu abad sejarah sulit yang pernah dilewati.

KTT Tokyo antara Yoon Suk-yeol Korea Selatan dan Fumio Kishida Jepang dalam kunjungan pertama ke Jepang oleh seorang presiden Korea Selatan dalam 12 tahun menyoroti bagaimana kedua sekutu Amerika Serikat menjadi lebih dekat dengan peluncuran rudal yang sering dilakukan Korea Utara (Korut) dan meningkatnya kekhawatiran atas posisi Cina yang lebih tegas di panggung internasional.

Hanya beberapa jam sebelum Yoon tiba di Tokyo, Korut melakukan uji coba rudal balistik antarbenua yang dilarang, yang terbaru dari serangkaian peluncuran selama seminggu terakhir.

Kedua pemimpin terikat pada makanan dan mencapai kesepakatan tentang beberapa masalah kontroversial , setuju untuk menghidupkan kembali kunjungan bilateral reguler dan melanjutkan dialog keamanan yang ditangguhkan pada tahun 2018. Yoon mendeklarasikan “normalisasi lengkap” dari pakta berbagi intelijen, yang dikenal sebagai GSOMIA, yang mana Seoul telah mengancam akan mundur pada 2019.

Mereka juga mengumumkan diakhirinya sengketa perdagangan selama hampir empat tahun atas beberapa bahan berteknologi tinggi yang digunakan untuk semikonduktor.

“Memperkuat hubungan Jepang-Korea Selatan dalam lingkungan strategis saat ini sangat mendesak,” kata Kishida kepada wartawan pada konferensi pers bersama dengan Yoon setelah pembicaraan, dikutip Al Jazeera.

“Saya harap kunjungan ini akan memupuk kepercayaan dan persahabatan serta secara signifikan meningkatkan hubungan Jepang-Korea Selatan.” Media Jepang mengatakan “diplomasi ulang-alik” yang baru dapat mencakup Kishida mengundang Yoon ke KTT G7 di Hiroshima pada bulan Mei dan kemudian mengunjungi Seoul.

Yoon mencatat “ancaman besar” yang ditimbulkan terhadap perdamaian dan keamanan internasional oleh peluncuran rudal Korut.

“Pertemuan hari ini dengan Perdana Menteri Kishida memiliki makna khusus agar rakyat kedua negara kita mengetahui bahwa hubungan Korea Selatan-Jepang, yang telah melewati masa-masa sulit karena berbagai masalah yang tertunda, berada pada titik awal yang baru,” kata Yoon.

“Korea dan Jepang harus bekerja sama erat dalam solidaritas untuk menangani ancaman ilegal ini dengan bijak.”

(Irm/parade.id)

Exit mobile version