Site icon Parade.id

Kantor MUI Pusat Ditembak OTK, Ini Motifnya?

Foto: Ketua MUI Pusat Kiai Cholil Nafis, dok. sindonews.com

Jakarta (parade.id)- Kemarin siang, Kantor MUI Pusat ditembak orang tak dikenal (OTK). Belum dipastikan apa motifnya pelaku melakukan tindakan tersebut—keburu pelaku dikabarkan sudah meninggal dunia di tempat kejadian.

Tapi, Kiai Cholil Nafis selaku Ketua MUI Pusat punya cerita soal pelaku yang bernama Mustafa ini. Ia mengatakan bahwa pelaku pernah, sebelumnya mengirim surat ke MUI. Mengaku utusan Allah, pada tahun 2022, tahun lalu. Ia orang Lampung.

MUI, kata Kiai Cholil sempat menindaklanjuti surat itu di Komisi Kajian. Tapi, ketika di Komisi Kajian—melihat surat tersebut dirasas tidak perlu ditanggapi.

“Bahkan ada di tanggal 2 Januari 2022, surat pertama, kemudian ada surat terakhir yang mengancam pada 25 Juli 2022, yang dalam suratnya itu adalah sumpah kedua, yang dia mengatakan ‘Saya bersumpah atas nama Allah dan Rasul, saya akan mencari senjata api. Saya akan tembak penguasa, pejabat di negara ini, terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu, izin untuk kedua kalinya pada penegak hukum atau kepolisian karena saya ingin mendapatkan hak saya: keadilan.’ Itu surat yang kedua,” ungkap Kiai Cholil, baru-baru ini, dalam sesi tanya jawab yang dibagikan di akun Twitter-nya.

Saat itu MUI, kata Kiai Cholil sudah mengoordinasikan dengan kepolisian perihal di atas. Tapi di tanggal selanjutnya (datang) di mana ini adalah surat keenam, mengatakan, “Bapak Ketua MUI, saya akan teruskan mengeluh, memohon atas nama Allah dan Rasul mewakili nabi supaya Bapak mau saya ajak mempersatukan umatnya. Biar keinginan Tuhan terwujudu dan Rasul Nabi Muhammad tersasa senang melihat umatnya bersatu”.

“Jadi, kalau dia mengaku rasul begitu, bagi kami kan mau menanggapi bagaimana,” katanya.

Hasil kajian yang tidak ditanggapi oleh MUI tadi beralasan karena baik secara background, status, juga tidak menggambarkan tentang urgensi ajakannya (pelaku).

“Orang ini kalau kita lacak, pada 2016 kalau tidak salah, ada kejadian di Lampung, dia minta bertemu dengan Presiden Jokowi—minta diantar Ketua DPRD, kemudian karena tidak ditanggapi lalu dipecahkannya lah kaca. Dia dapat hukuman atas kasus pengrusakan,” ungkapnya lagi.

Kita tidak sampai menghubungi keluarganya di Lampung karena MUI lembaga keagamaan. Kita dalam kapasitas meneliti orang karena banyak sekali orang ke MUI.

Penembakan oleh OTK yang diduga bernama Mustafa itu melukai dua orang di MUI. Pertama adalah petugas keamanan dan kedua adalah staf atau yang berada di meja resipsionis.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version