Jakarta (PARADE.ID)- Mantan PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kebencian politik menggeser empati sebagian orang menjadi sekadar ejekan. Seperti banjir di Jakarta yang dijadikan momen memuaskan kebencian politik melalui ejekan terhadap Gubernur Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Dan bagi sebagian orang lagi, Banjir yg menimpa banyak daerah itu justru menjadi “ladang amal” menghidupkan spirit ta’awun, tolong menolong atau gotongroyong. Dengan tentu sambil menyampaikan kritik konstruktif bila memang ada yg alpha dengan kebijakan,” kata Dahnil, Rabu (24/2/2021), di akun Twitter-nya.
Hal tersebut tampaknya tidak sesuai harapannya, di mana setelah banyak kontestasi politik yang terus menguras rasa dan emosi, kita bisa sejenak masuk “pitstop” berkontemplasi untuk mengubur benci sehingga politik saling ejek ini bisa berganti menjadi politik berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul hoirot)
“‘pitstop’ Politik itu bukan bermakna berhenti lho!!!.”
Justru menurut dia sebaliknya, bekerja. Bekerja untuk kebaikan publik sesuai dengan kemampuan dan tanggung jawab, sambil memperbaiki semua proses politik kita yang lebih sehat dan dewasa.
“Padahal di tengah Pandemi ditambah musibah Banjir kita mengalami kesulitan ganda lho!!!”
Artinya, kata dia, dibutuhkan kolaborasi, spirit ta’awun atau tolong menolong yang lebih besar lagi untuk kemajuan banga dan negara.
(Rgs/PARADE.ID)