Kendari (PARADE.ID)- 500 massa di sekitar perempatan Ambaipua, depan gerbang bandara Halu Oleo, Kendari tengah berlangsung aksi penolakan TKA Cina gelombang kedua. Ratusan massa yang datang dari banyak elemen ini berkumpul untuk menghadang TKA Cina yang sekiranya akan tiba pukul 20.45 waktu setempat.
Andi Dwi Indah Putri selaku Koordinator Lapangan dari HMI Komisariat Abu Ubaid IAIN Kendari mengatakan menolak kedatangan Cina gelombang kedua karena dinilai sangat tidak adil bagi masyarakat, khususnya Morosi yang harusnya diserap oleh perusahaan PT. VDNI dan PT. OSS.
“Namun kenyataannya pemerintah kita lebih mementingkan TKA kerja asing,” demikian katanya, Selasa (30/6/2020).
Ia mempertegas bahwa aksi ini selain menolak kedatangan TKA China, juga menuntut untuk mendeportase TKA yang cacat berkas.
“Dan mendesak Gubernur Sultra untuk melakukan audiensi dengan seluruh stekholder untuk mengklarifikasi terkait kedatangan TKA tersebut. Untuk itu kami akan menghadang dan menghalau agar TKA kembali ke negerinya,” tambah Mahasiswa IAIN jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2018 tersebut.
Andi mengatakan bahwa aksi ini juga bentuk dari menjunjung tinggi harkat dan martabat masyarakat Sulawesi Tenggara yang masih banyak pengangguran. Oleh sebab itu, kedatangaan TKA Cina di Kendari menurutnya sangat keterlaluan jika masih dibiarkan.
“Padahal ketika pandemi Covid-19 kemarin pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tetap di rumah saja namun pada masa itu pula 49 TKA China masuk di Sultra,” sesalnya.
Masa aksi dengan jumlah ratusan orang tersebut tergabung dalam Aliansi Organisasi Eksternal IAIN Kendari: HMI, IMM, GERMAISME, OASIS SULTRA. Juga ada dari TAMALAKI Sultra, HMI Cabang Kendari, KBM Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul ulama, Himpunan Pemuda Mahasiswa Konawe Utara, Laskar Pemuda Tolaki, IPMI (Konawe Selatan, Konawe, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan).
Di lapangan, massa juga sempat bertemu dengan massa lain dari Laskar Pemuda Merah Putih. Tepatnya di lajur alternatif Konda, Kec. Konda. Masa aksi yang berjumlah puluhan itu melakukan aksi demonstrasi dengan tuntutan yang sama.
(Verry/PARADE.ID)