Jakarta (parade.id)- Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Nasional Serikat Buruh Nasional Indonesia (DEPENAS SBNI) Periode 2022-2026 resmi dilantik, pada hari ini, Sabtu (17/9/2022). Ia adalah M. Yusro Khazim.
Setelah dilantik, ia berpidato. Dalam pidatonya, Yusro mengimbau agar gerakan buruh saat ini harus beriorentasi dengan zaman, karena ke depan buruh akan menghadapi revolusi industri 4.0.
“Selain itu target yang diberikan oleh Majelis Penasihat SBNI tentang sejahterakan masyarakat, kami siap berjuang untuk itu,” demikian ia menyampaikan kepada media.
Reorientasi gerakan buruh ini, di mana era industri 4.0 menuntut buruh untuk lebih siap menghadapi perubahan zaman. Jadi, kata dia, pola-pola gerakan lama yang biasa dilakukan buruh, harus mulai ditinggalkan dan memulai dengan gerakan-gerakan sosial dialog, musyawarah yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Memperbaiki hubungan dengan semua stakeholder, sehingga tercipta hubungan industrial yang harmonis, tidak reaksioner dalam menyikapi berbagai kebijakan. Sehingga tercipta stabilitas ekonomi dan politik yang harmonis,” terangnya.
Yusro menambahkan bahwa SBNI harus menjadi motor gerakan buruh yang lebih mengedepankan intelektualitas. Dalam hal ini tentu kata dia serikat harus lebih sering melakukan pelatihan-pelatihan dialogis, advokasi kebijakan dengan memperbaiki hubungan bipartit dan tripartit.
Sementara itu, Adhi Darmawan, selaku Majelis Penasihat Organisasi mengingatkan kepada pengurus yang baru dilantik agar ke depan target dari SBNI bisa bermanfaat kepada masyarakat.
“Pengurus yang dilantik harus siap memperjuangan masyarakat, apalagi kesejahteraan masyarakat, dan harus siap mengkosolidasikan SBNI di setiap daerah,” sampainya.
Pelantikan tersebut dihadiri Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, yakni Yayat Syariful Hidayat. Yayat mengucapkan selama kepada Yusro.
“Selamat kepada Ketua Umum Depenas SBNI periose 2022-2026 beserta jajaran atas pelantikannya, dan jangan lupa amanah atau nasihat dari Majelis Penasihat, bahwa tujuan pengurus harus menjadikan masyarakat sejahtera,” demikian sambutannya.
Yayat mengingatkan bahwa sebagai pekerja juga harus bisa berkolaborasi dengan siapa pun, termasuk pemerintah yang akan menjamin para pekerja atas keberlangsungan dan perlindungannya.
(Verry/parade.id)