Site icon Parade.id

Koalisi Perbaikan Indonesia (KPI) Menyambangi KPK: Korupsi di Era Jokowi Melesat

Foto: sejumlah tokoh seperti Amien Rais dan Rizal Ramli yang tergabung dalam Koalisi Perbaikan Indonesia (KPI) menyambangi KPK, Senin (21/8/2023), dok. istimewa

Jakarta (parade.id)- Koalisi Perbaikan Indonesia (KPI) hari ini, Senin (21/8/2023), menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena menilai korupsi di era Jokowi dinilai melesat signifikan. Demikian yang disampaikan aktivis senior Rizal Ramli.

“Kedatangan mereka terkait kasus korupsi di Indonesia di Jokowi yang melesat siginifikan. Sangat menyayangkan atas hal itu. Selama pemerintahan Jokowi KKN makin ganas berlipat ganda makin parah dan vulgar,” ujarnya.

Rizal menginginkan KPK kembali ke khitahnya untuk terus berjuang melawan korupsi dan nepotisme tanpa memandang bulu, siapa pun pejabatnya.

Rizal kemudian memberikan contoh negara Korea Selatan, yang maju karena berani mengambil tindakan tegas untuk menghukum para koruptor.

“Terlalu banyak oknum yang bukannya menegakkan UUD 45, namun malah merusak cita-cita bangsa. Indonesia hari ini kebanyakan oknum, partai bukan menegakkan UUD 45 tapi malah merusak pelaksanaan dan cita-cita kemerdekaan,” kata dia.

Rizal juga menyinggung anak dan menantu Presiden RI Jokowi yang saat ini menjadi pejabat publik. Dia menilai bahwa keluarga Jokowi ingin bergerak membikin sebuah dinasti.

Hal itu, menurut dia terlihat dari pakaian daerah yang dipakai Jokowi pada upacara Kemerdekaan Indonesia ke-78 di Istana Negara pada 17 Agustus lalu. Pakaian Jokowi mencerminkan Raja Amangkurat, pengkhianat no 1 di Indonesia.

“KPI tidak ingin setelah reformasi 25 tahun masih ngomongin KKN. Tidak lucu,” katanya.

Amien Rais yang juga turut bersama Rizal mengatakan kasus korupsi di era Jokowi malah sudah ada trennya. Pengamatannya, menyimpulkan bahwa korupsi zaman Jokowi makin menusuk ke dalam.

“Rumah Jokowi itu bersemayam korupsi yang luar biasa,” kata dia.

Pemberantasan korupsi di era Presiden Jokowi menurutnya memang terus dipertanyakan. Sebab ada indikatornya, yakni penurunan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang cukup tajam dalam dua tahun terakhir.

“Pada tahun 2022, IPK Indonesia tercatat berada di angka 34 atau sama seperti saat terakhir era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah sempat menyentuh angka 40 pada 2019,” ungkapnya.

Sebelum ke KPK, Rizal Amien Rais dan yang lainnya bertemu di kediamannya. Hadir pada pertemuan itu Ubedilah Badrun, Muslim Arbi, Marwan Batubara, Letjen Purnawirawan Soeharto, Mayjen Purnawirawan Soenarko, Dewi Motik, Ahmad Khozinudin,  Ichsanuddin Noorsy, dosen-dosen dari universitas swasta, mahasiswa, dan emak-emak (Aliansi Rakyat Menggugat/ARM) seperti Ida, dan lainnya.

(Rob/parade.id)

Exit mobile version