Jakarta (parade.id)– Komentar Poros Buruh untuk Perubahan terhadap quick count menyinggung kemenangan Erdogan di Turki. Ketika itu, Erdogan juga mengalami hal sama seperti Anies-Muhaimin, di mana dalam quick count kalah tetapi ketika real count malah menang.
“Kita tetap berpegang pada real count. Itu yang paling penting daripada quick count. Dan banyak fakta juga terkait itu, misalkan di Turki, Erdogan dari skemanya dia kalah di quick count tetapi real count-nya menang. Saya kira kalau kita fokus di situ saja,” ujar Presidium Poros Buruh untuk Perubahan Rudi HB Daman, kepada parade.id, Rabu (14/2/2024), lewat sambungan telepon.
Rudi menyampaikan quick count itu dibiarkan saja. Menurutnya, itu boleh jadi menjadi bagian dari skema yang selama ini diinginkan, misal satu putaran.
“Karena bisa jadi memang itu sejalan dengan skema supaya orang tidak mau ngawal lagi suara. Bagian dari perang psikologis. Kita melihatnya begitu,” ungkap Rudi.
“Jadi fokus saja di penghitungan riil saja. Nanti kan diumumkan oleh KPU yang dihitung secara manual dan diakui UU,” tambah Ketum GSBI itu.
Poros Buruh untuk Perubahan sendiri disampaikan Rudi belum ada rencana tindak lanjut jika hasil quick count sama dengan real count. Poros Buruh untuk Perubahan kata dia, menunggu arahan dari Timnas AMIN bagaimana ke depannya.
“Kita tidak ingin mendahului berbagai statement-statement yang bagaimana gitu karena Timnas sekarang juga dalam proses memantau, melihat. Tapi pada prinsipnya kami percaya pada perhitungan internal yang sedang dijalankan. Pada prinsipnya juga di Poros Buruh untuk Perubahan kami mengawal semuanya dari bentuk kecurangan yang ada,” kata Rudi.
Poros Buruh untuk Perubahan kata Rudi satu komando dengan Timnas AMIN. “Karena Timnas punya hitungan sendiri (internal) yang di-update. Kita sejalan dengan Timnas,” tambah Rudi.
Ia menegaskan bahwa sementara ini dari Timnas belum memiliki rencana selain menunggu hasil real count dari KPU, sembari menerima aduan-aduan yang sekiranya ada dugaan kecurangan.
Bicara kecurangan, Ketua Tim Hukum Nasional AMIN Ari Yusuf Amir mengungkap salah satunya. Yakni dugaan terlibatnya kepala desa secara masif pada Pemilu 2024.
“Tim Hukum Nasional AMIN sudah mulai dari semalam siaga 24 jam untuk menerima semua laporan dugaan kecurangan dari seluruh Indonesia. Pun dengan tim nasional yang berada di daerah yang juga sudah siaga di daerah masing-masing—dan me-report ke nasional,” kata dia.
“Memang sampai saat ini sudah banyak sekali laporan-laporan kecurangan kita terima. Detailnya nanti kita sampaikan lebih lanjut,” kata dia lagi.
(Rob/parade.id)