Site icon Parade.id

KOMRAD Gelar Diskusi soal Intoleransi

Foto: diskusi publik oleh Komunitas Rakyat Arus Depan (KOMRAD), dok. Ist

Jakarta (parade.id)- Hari ini, Jumat (11/11/2022), Komunitas Rakyat Arus Depan (KOMRAD), menggelar diskusi publik soal intoleransi. Diskusi ini dihadiri dua elemen mahasiswa dari dua kampus.

Di antaranya dari Universitas Krisnadwipayana dan Universitas Islam Jakarta. Universitas Krisnadwipayana hadir langsung Presiden Mahasiswa Pier Lallosa.

Sedangkan Universitas Islam Jakarta diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri BEM, Muhammad Syarif. Menurut Pier Lallosa, soal intoleransi di lingkungan kampus, masih terjadi.

Hal itu, kata dia, bisa jadi karena dari perkembangan teknologi. “Penyebaran paham radikalisme atau intoleransi di lingkup mahasiswa adalah salah satu konsekuensi dari masifnya konten-konten media sosial yang mengarah pada hal tersebut,” kata dia, kepada media.

Muhammad Syarif mengamini itu. Ia mengatakan bahwa penyebaran intoleransi di dunia mahasiswa karena lingkup sosialnya—pikiran kita adalah kumpulan dari informasi yang diterima.

Aktivis Martin Siahaan yang turut hadir dalam diskusi tersebut memberikan kiat agar radikalisme dan intoleransi bisa ditangkal oleh (lingkungan) pihak kampus. Salah satunya dengan melakukan diskusi kepada mereka.

“Menyikapi itu, melawan tindakan hal-hal radikalisme, ketika ada permasalahan, ajak berdiskusi, bukan malah melahirkan benteng. Persenjatai diri dengan keilmuan serta menjaga nilai-nilai kebangsaan dan nilai kepancasilaan,” kata dia.

(Verry/parade.id)

Exit mobile version