Jakarta (PARADE.ID)- Ilham Habibie mengingatkan pentingnya pemerintah memperkuat industri pertahanan Indonesia. Salah satu alasan mengapa sektor itu mesti dimaksimalkan, kata Ilham, adalah berlarutnya konflik dengan China di Laut Natuna Utara.
Putra Sulung Presiden ke-3 BJ Habibie itu mengatakan, target minimum essential force (MEF) mencapai 100 persen di tahun 2024 mutlak harus dicapai.
“Industri pertahanan Indonesia 10 tahun ke depan kebutuhan alutsista TNI dengan sasaran 2024 target MEF 100 persen. Hingga tahun ini pemenuhan MEF sudah 74 persen,” ujar Ilham dalam virtual conference CEO Talks yang diselenggarakan Iluni MM Universitas Indonesia, Selasa (30/6).
Ia menilai, memperkuat alutsista tersebut merupakan salah satu cara yang mesti ditempuh untuk mengantisipasi permasalahan yang kerap terjadi di Laut Natuna. Ilham mengakui banyaknya tantangan dan masalah serius yang harus ditangani melalui penguatan investasi di bidang pertahanan.
Hal itu menurutnya tetap harus dimaksimalkan meskipun kapasitas pertahanan saat ini bisa dikatakan cukup untuk menjaga Natuna agar tidak terjadi konflik di sana.
“Kalau kita lihat di masa mendatang di Laut China Selatan yang kadang kita sebut Laut Natuna Utara, saya kira banyak sekali tantangan yang belum bisa kita tangani. Saya kira dengan apa yang sudah kita miliki bisa ditangani cuma kekhawatiran banyak orang di Utara Natuna ini, saya kira itu adalah hal serius yang harus kita seriuskan,” pungkasnya.
Atas dasar itu, ia menilai besarnya anggaran di bidang pertahanan bukan merupakan suatu pemborosan. Tujuannya agar target untuk mencapai MEF 100 persen bisa terwujud.
“Jadi targetnya adalah kita punya minum MEF kalau 100 persen sudah kita capai, maka kita mampu menyelesaikan masalah ini terutama di Natuna. Jadi dalam hal industri pertahanan, saya kira memang sangat penting ada hal-hal yang mau tidak mau harus berinvestasi di situ,” jelasnya.
(Kumparan/PARADE.ID)