Jakarta (PARADE.ID)- Negara komunis Korea Utara (Korut) terus mengembangkan program nuklir dan rudal balistiknya selama setahun terakhir. Demikian menurut laporan rahasia PBB, Sabtu.
Laporan tersebut lantas diserahkan kepada komite sanksi Dewan Keamanan PBB. Dimana DK PBB telah lama melarangnya.
“Meskipun tidak ada uji coba nuklir atau peluncuran ICBM (rudal balistik antarbenua) yang dilaporkan, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) terus mengembangkan kemampuannya untuk produksi bahan fisil nuklir,” tulis para ahli.
Pemantau sanksi dari Amerika Serikat (AS) memperhatikan bahwa Korut telah sembilan kali meluncurkan rudal balistik pada bulan Januari ini. Dan itu adalah jumlah terbesar dalam satu bulan dalam sejarah program senjata pemusnah massal dan rudal negara itu.
“DPRK menunjukkan peningkatan kemampuan untuk penyebaran cepat, mobilitas luas (termasuk di laut), dan peningkatan ketahanan pasukan misilnya,” kata pemantau sanksi, dikutip reuters.com.
Perlu diketahui bahwa Korut sejak 2006 telah dikenakan sanksi oleh PBB. Sanksi tersebut akibat adanya dugaan pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur nuklir dan rudal balistik yang terus dilanjutkan.
Korut melanjutkannya dengan terus mencari materi, teknologi, dan pengetahuan untuk program-program ini di luar negeri, termasuk melalui sarana dunia maya dan penelitian ilmiah bersama.
(Irm/PARADE.ID)