Site icon Parade.id

Kunker Menteri BUMN ke Cianjur, Bertemu Pelaku Ekonomi Kreatif dan UMKM

Cianjur (PARADE.ID)- Menteri BUMN, Erick Thohir hari ini, Ahad (23/1/2022) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke kabupaten Cianjur dalam agenda bertemu pelaku ekonomi kreatif dan UMKM. Pertemuan dilangsungkan di Alun-alun Cianjur serta disambut oleh Bupati Herman Suherman.

Selain bertemu dengan pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, di tempat yang sama diadakan operasi pasar murah, terutama pengadaan minyak sayur goreng.

Dalam sambutannya, Erick mengatakan bahwa pasar murah ini digelar oleh kabupaten Cianjur dengan melibatkan PTPN VIII sebagai tindak lanjut arahan Presiden Jokowi.

“PTPN menyediakan seperempat dari kapasitas produksi untuk operasi pasar di berbagai daerah. Operasi pasar perdana kami menggelar di Jawa Barat, salah satunya di Cianjur. Setiap bulannya, akan disediakan ratusan liter minyak goreng murah,” ujar Erick.

Sementara itu, Kasubag Komunikasi PTPN VIII, Veny Octariviani yang turut hadir menjelaskan bahwa kegiatan di taman Alun-alun Cianjur ini pihaknua menyediakan stok minyak goreng sebanyak 9.000 liter dengan harga Rp14.000 per liter, dengan masing-masing pembeli hanya diperbolehkan membeli 3 liter.

“Minyak goreng yang kita sediakan di Cianjur merupakan hasilasi PTPN dari sawit dengan kualitas premium. Kami berharap kegiatan bersama ini dapat membantu warga dalam mendapatkan minyak goreng dengan harga murah,” sampainya.

Bupati Cianjur Herman menyambut baik kedatangan Menteri Erick sekaligus terlaksananya pasar murah tersebut. Ia berharap, dengan kunjungan Menteri Erick ke Cianjur ini pelaku ekonomi kreatif dan UMKM dapat mengembangkan sekaligus memasarkannya dengan maksimal.

“Kabupaten Cianjur memiliki banyak sekali potensi pertanian dan wisata yang siap untuk dikembangkan terlebih lagi pendemi sudah mulai reda. Ekonomi kita sudah mulai bangkit,” kata dia.

Selain kunker, Menteri Erick langsung mengunjungi kebun teh Gedeh. Dalam tinjauan Erick tersebut, ia berpesan kepada pihak PTPN VIII agar memperhatikan manajemen.

Pasalnya, buat kepentingan negara dan juga rakyat, kata Erick kuncinya adalah di manajemen. Kalau manajemennya tidak bagus maka hasilnya juga tidak maksimal.

Erick pun mengajak agar kita meningkatkan profesionalisme, transparansi, serta kemampuan agar memastikan korporasi kita sehat, bersih kompetitif dan tentunya mantap, kata dia.

Pesan Erick ini kepada pihak PTPN VIII lantaran ada beberapa beban yang merugi hingga minus 10 miliar. Bahkan ada kerugian lebih besar yang terjadi karena ada beberapa hal berkaitan dengan hal lain.

Namun pihak PTPN VIII mengaku sebetulnya up kebun masih cukup baik.

(Har/PARADE.ID)

Exit mobile version