Site icon Parade.id

Lambang Palu Arit di Alat Peraga pada Kelompok Massa Aksi, BMI Respons Begini

Foto: Komite Aksi HAM gelar unjuk rasa tolak RKUHP di gedung DPRD Sulsel, kotak biru bawah lambang palu arit, dok. BMI

Makassar (parade.id)- Brigade Muslim Indonesia (BMI) merespons adanya logo palu arit pada salah satu alat peraga yang dibawa kelompok massa aksi HAM. Dalam pandangan Ketum BMI M. Zulkifli, apa yang terjadi itu, dirasa bukan sebuah kebetulan, melainkan ada unsur kesengajaan.

“Dan kondisi ini harusnya membuka mata kita bahwa saat ini usaha menyebarkan paham Komunis, Marxisme dan Lenimisme semakin jelas,” katanya, dalam keterangan media, kemarin.

Ia pun meminta dan berharap agar aparat penegak hukum segera membuat laporan mode A untuk melakukan penyelidikan terhadap kejadian itu. Demi kepentingan negara, kata Zul, sapaan akrabnya.

Zul menuturkan, bahwa kejadian itu menjelang dirgahayu kemerdekaan RI ke-77.

Sebelumnya, lanjut Zul, juga pernah terjadi di dalam kampus UNHAS di bulan April 2020, di mana bendera merah putih menurut dia sengaja dinistakan oleh kelompok tertentu dengan cara menggambari bendera merah putih dengan simbol palu arit yang merupakan simbol komunis—sampai sekarang polisi belum bisa menentukan siapa tersangka yang terlibat dalam proses pengadaan hingga pengibaran bendera berlogo palu arit tersebut.

“Forum rektor mestinya membuka mata akan bahaya penyebaran pemahaman ini yang menurut kami sangat memungkinkan tumbuh subur di dalam kampus,” pesannya.

Diketahui, kelompok tersebut yang dimaksud oleh BMI adalah Komite Aksi HAM. Ketika itu mereka menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.

Aksi itu digelar dalam rangka menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang saat ini sedang dibahas di DPR RI.

(Verry/parade.id)

Exit mobile version