Jakarta (PARADE.ID)- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, kiai Cholil Nafis merasa makin yakin bahwa Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) di Indonesia sudah mengkhawatirkan. Hal ini ia katakan setelah tahu bahwa Kedubes Inggris untuk Indonesia di Jakarta baru-baru ini mengibarkan bendera pelangi yang identik dengan kaum LGBT.
“Kedutaan Besar Inggris sdh tak menghormati norma hukum masyarakat Indonesia dan terang2-an mendukung LGBT,” katanya, kemarin.
Kita, kata dia, harus menegur mereka (Inggris), bahwa sebagai tamu harus tahu diri. Inggris harus tahu tatakrama negara di mana ia berpijak, katanya, seperti dikutip dari akun Twitter-nya.
“Saya ngerti kalau kantor kedubes itu punya kedaulatan hukum, namun tentu norma masyarakat Indonesia lebih dari sekadar hukum tertulis yang harus dihormati dalam kehidupan berdiplomasi,” paparnya.
Pengibaran bendera LGBT oleh Kedutaan Inggris pada 18 Mei lalu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Internasional Melawan Homofobia, Transfobia dan Bifobia (IDAHOBIT), yang dirayakan pada 17 Mei tiap tahunnya. Bendera tersebut dikibarkan di samping bendera Union Jack. Demikian dikutip kumparan.com.
“Inggris berpendapat bahwa hak-hak LGBT+ adalah hak asasi manusia yang fundamental. Cinta itu berharga. Setiap orang, di mana pun, harus bebas untuk mencintai orang yang mereka cintai dan mengekspresikan diri tanpa takut akan kekerasan atau diskriminasi.
Mereka seharusnya tidak harus menderita rasa malu atau bersalah hanya karena menjadi diri mereka sendiri,” tulis akun Instagram Kedubes Inggris di Jakarta @ukinindonesia.
(Rob/PARADE.ID)