Site icon Parade.id

LIMAJAYA Memaklumi Penyesuaian Harga BBM

Foto: diskusi bertemakan "Menakar Arah Kebijakan Negara dalam Pengalihan Subsidi BBM serta Urgensi Transformasi Energi Baru Terbarukan" yang diadakan oleh LIMAJAYA, Sabtu (3/9/2022), di Jakarta Pusat

Jakarta (parade.id)- Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (LIMAJAYA) tampak memaklumi mengapa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi disesuaikan oleh pemerintahan Jokowi. Hal itu dapat dirasakan dari statment Koordinator Presidium LIMAJAYA Farid Sudrajat, yang menyatakan bahwa dalam menyesuaikan harga BBM, pemerintah tentu melihat situasi politik (internasional).

Dimana disebabkan penyesuaian harga minyak mentah global yang dipicu adanya ketegangan dari beberapa negara, termasuk konflik antara Rusia-Ukraina dan AS-China, yang mengakibatkan faktor krisis energi global.

“Ada urgensi (itu) mengapa pemerintah menyesuaikan BBM,” kata dia, dalam dialog interaktid “Menakar Arah Kebijakan Negara dalam Pengalihan Subsidi BBM dan Transformasi Energi Baru Terbarukan”, kemarin, Jumat (2/9/2022).

Di sisi lain, Fariza Rama Putra, selaku Pengamat Kebijakan Publik, mengatakan bahwa hal di atas terjadi karena ketidakpastian dalam krisis ekonomi dunia memberikan pilihan sangat terbatas bagi Indonesia dalam pengelolaan fiskalnya. Dalam hal ini, menyesuaikan harga BBM ke level yang tidak membahayakan APBN, namun juga tak membahayakan kegiatan perekonomian nasional.

“Sudah saatnya Indonesia mengurangi subsidi BBM dan mengalihkannya ke prioritas lain yang lebih memenuhi kebutuhan penting masyarakat. Dan perlu di inget juga, jangan sampai pencabutan subsidi BBM ini dimainkan sama oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, serta memainkan ini untuk kelompok-kelompok kepentingan untuk 2024,” kata dia.

Sementara dari sisi kebijakan pemerintah, Rama menekankan agar mahasiswa dan pemuda supaya mampu menjadi agen kontroler sebagai pengamat dan pengkritik kebijakkan pemerintah, untuk terciptanya Indonesia yang adil dan makmur serta mahasiswa harus memanfaatkan bonus demografi agar tidak terjadi bahaya demografi.

Ketum DPP KNPI Putri Khairunissa merespons di atas dengan menyebut bahwa Indonesia dan dunia saat ini tengah mengalami krisis energi yang berasal dari fosil. Untuk itu kita butuh mengembangkan energi terbarukan.

“Agar ketika cadangan energi lama sudah habis, kita masih bisa bertahan dengan energi terbarukan yang telah kita kelola sendiri,” kata dia.

Adapun dari presidium LIMAJAYA, yang juga sebagai Presiden Mahasiswa IBI Kosgoro 57 menyampaikan bahwa kebijakkan mengenai penyesuaian harga BBM yang kini telah disahkan oleh pemerintah dan alasan pemerintah dalam menetapkan kebijakan tersebut menurutnya sudah jelas. Yaitu untuk mengalihkan subsidi agar lebih tepat sasaran, salah satunya mengalihakan subsidi BBM ke BLT.

Namun, kata dia, yang tetap menjadi catatan adalah masahasiswa harus tetap mengawal pengalihan subsidi tersebut. Salah satunya mengawal jalannya bantuan sosial agar tidak terjadi lagi kasus korupsi seperti yang terjadi di masa lalu.

(Verry/parade.id)

Exit mobile version