Site icon Parade.id

LIMAJAYA Memisahkan Diri dari BEM SI

Foto: deklarasi LIMAJAYA di Universitas Jayabaya, Jakarta

Jakarta (PARADE.ID)- Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (LIMAJAYA) menolak eksistensi gerakan kemahasiswaan dalam pengaruh kelompok-kelompok yang sangat berkepentingan politik. LIMAJAYA pun mengaku memisahkan diri dari kelompok BEM SI.

“LIMAJAYA menyuarakan agar aksi yang dilakukan mahasiswa tetap bernuansa damai untuk menjaga marwah gerakan mahasiswa. Kami mengimbau kepada rekan-rekan mahasiswa agar tidak terprovokasi terhadap isu-isu yang digaungkan oleh kelompok tertentu,” demikian kata salah satu Presidium LIMAJAYA, Farid lewat siaran persnya kepada parade.id, Ahad (10/4/2022).

Selain itu, Farid mengimbau kepada seluruh elemen mahasiswa yang akan turun dalam gerakan tanggal 11 April agar mewaspadai penumpang gelap yang berpotensi memicu konflik.

Hal lainnya, LIMAJAYA mengkritisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Di antaranya soal kenaikan harga BBM yang menyengsarakan rakyat

LIMAJAYA pun menuntut agar Pemerintah segera menstabilkan kembali harga bahan pokok, juga mendesak pemerintah untuk menunda pembangunan IKN selama ekonomi nasional belum stabil.

“Rakyat tertindas dengan ketidakadilan hukum, kebijakan-kebijakan pemerintah mengebiri hak-hak rakyatnya. Rakyat pun melarat karena kejahatan pemerintahnya sendiri.”

LIMAJAYA juga menolak keras penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden.

Ada belasan universitasn atau kampus yang mengatasnamakan LIMAJAYA. Di antaranya Universitas Jayabaya, Universitas Unindra, Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Universitas Krisnadwipayana, Universitas Bhayangkara, Universitas Kristen Indonesia, STEBANK Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara, STIH Litigasi, STIH IBLAM, STAI Sadra, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro, dan Unas.

(Verry/PARADE.ID)

Exit mobile version