Site icon Parade.id

Mahasiswa Kecewa dengan Kinerja MK, Menjadi Pelayan Oligarki

Foto: sejumlah perwakilan mahasiswa (Aliansi Mahasiswa) menyuarakan kekecewaannya terhadap MK di Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023/tangkapan layar

Jakarta (parade.id)- Sejumlah (perwakilan) mahasiswa dari berbagai universitas dan elemen masyarakat, kemarin, Sabtu (28/10/2023), tepat Hari Sumpah Pemuda, berkumpul di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), menyuarakan kekecewaan atas kinerja lembaga tersebut belakangan ini.

Kinerja yang dimaksud oleh mereka adalah, yang mereka sebut sebagai tuntutan rakyat yaitu peniadaan Presidential Threshold (PT) Nol Persen dan penolakan Omnibus Law.

“Sama sekali tidak ditanggapi dengan baik. Malah justru MK menjadi pelayan pada oligarki dengan memuluskan kebijakan yang melanggengkan politik dinasti,” kata salah satu perwakilan mahasiswa.

Mereka, MK, kata perwakilan mahasiswa itu, menutup mata atas saran dan masukan rakyat, berkhianat dengan lebih memilih kepentingan segelintir orang yang haus akan kuasa dan tidak segera menggugurkan PT sebagai kecacatan demokrasi itu sendiri.

“Jika dalihnya adalah untuk memperluas demokrasi, maka sejatinya yang dilakukan hanyalah memperkecil ruang demokrasi itu sendiri dengan mengeksklusifkan ruang pemilu,” tambahnya.

Mahasiswa mengecam “laku” MK itu, karena dinilai sama sekali tidak pro rakyat dan justru menghunuskan pedang dan menusuk tajam demokrasi kita yang sejatinya telah lama berdarah dan hampir mati.

“Maka hari ini bertepatan dengan momen sumpah pemuda, di tahun politik yang akan sangat bergantung pada anak muda kami menyatakan kekecewaan dan kecaman kami atas tindakan MK,” tegasnya.

Mahasiswa menuntut diturunkannya Ketua MK Anwar Usman dan jajaran yang dianggap berkhianat.

“Kami simbolkan kekecewaan dan kemarahan kita hari ini dengan membawa boneka yang melambangkan situasi MK hari ini yang merupakan alat dari negara boneka yang dikuasai oligarki,” imbuhnya.

Mahasiswa akan terus mengobarkan api perlawanan agar lebih kuat dan solider dalam menghadapi tekanan dari negara yang selalu menghisap dan menindas rakyatnya melalui berbagai cara.

Ia mengajak yang lain untuk bergerak dan melawan terus menerus hingga perubahan itu tercapai—rakyat menang.

(Verry/parade.id)

Exit mobile version