Jakarta (PARADE.ID)- Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bicara bagaimana memulihkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid lewat UMKM.
Menurut Sandi, untuk hal itu, UMKM diimbau agar terus memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan dan kompetensi sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Selain itu yang tidak kalah penting adalah memanfaatkan peluang dari ekonomi digital untuk dapat memperluas akses pasar.
“Kemenparekraf telah melakukan berbagai strategi untuk mendorong kebangkitan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya dengan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan melalui program Apresiasi Kreasi Indonesia,” demikian katanya, saat hadir di acara “Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021” Bali, Sabtu (25/9/2021).
Melalui program ini, kata dia, Kemenparekraf berupaya mendorong UMKM kreatif di Indonesia untuk naik kelas dan hadirnya percepatan pertumbuhan ekonomi. Dan momentum pemulihan ekonomi harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena UMKM merupakan pilar kebangkitan ekonomi nasional.
Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi, dan permainan, yang akan diselenggarakan di 16 daerah di Indonesia.
Dalam tahapan kegiatan ini, para pelaku yang telah lolos kurasi mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas serta akses pameran di Kabupaten/Kota. Nantinya produk yang terpilih kembali akan mengikuti pameran puncak dalam skala nasional di Jakarta.
“Saya melihat kreasi-kreasi terbaik dari pelaku ekonomi kreatif yang luar biasa, yang akan membangkitkan semangat kembali dan memberikan sinyal kepercayaan diri bahwa kita akan bangkit kembali dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandi, dikutip laman resminya, Ahad (26/9/2021).
Bali memiliki komitmen yang tinggi dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Melalui kerja sama dan gotong royong berbagai pihak, Menparekraf yakin perekonomian di Bali akan bangkit, membuktikan ketangguhan dan ketahanan bangsa.
“Tadi banyak yang testimoni bahwa Pak Bupati juga banyak memberikan bantuan, saya harapkan mudah-mudahan Pak Bupati bisa terus berkolaborasi dengan kami dalam membantu UMKM,” ujarnya.
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, dalam kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya memberi dukungan penuh pada pengembangan ekonomi kreatif. Sekaligus siap berkolaborasi dengan program-program yang dihadirkan Kemenparekraf.
“Kami dukung sepenuhnya karena ini betul-betul sebuah inovasi yang diberikan kepada generasi milenial untuk melakukan akselerasi,” kata I Nyoman Giri Prasta.
Penyerahan BIP
Dalam kesempatan itu Menparekraf Sandiaga Uno juga berkesempatan memberikan secara simbolis Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) kepada para penerima BIP Jaring Pengaman Usaha (JPU) dari Bali. Total ada 23 penerima BIP JPU di Bali.
BIP JPU tahun 2021 sebesar Rp8 miliar diberikan kepada 800 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang bergerak di tiga subsektor ekonomi kreatif yaitu kuliner, kriya, dan fesyen. Program ini bertujuan untuk memberi tambahan modal kerja dan investasi aktiva tetap, kepada pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kita ingin kebijakan stimulus ini bukan hanya kepada uangnya, tapi bertumpu kepada pendampingannya. Kami mendorong agar para pelaku usaha dapat terus melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” kata Sandiaga.
Steve Raymond, salah seorang penerima BIP JPU mengucapkan terima kasih dan bersyukur mendapat kesempatan bantuan melalui program BIP dari Kemenparekraf/Baparekraf. Owner dari Pia Barong ini menuturkan, bantuan yang didapatkan akan dimaksimalkan untuk melakukan pengembangan produk.
“Ada produk baru yang ingin kami kembangkan, karena pandemi menuntut kita untuk harus terus kreatif. Salah satunya mengembangkan produk supaya lebih variatif,” kata Steve.
Hal senada dikatakan Mei dari produk dengan merek “Meramu Bumbu”. Ia mengatakan, bantuan yang ia dapatkan akan digunakan untuk membeli aset sehingga dapat membantunya meningkatkan skala produksi.
“Biasanya kami main dalam porsi kecil, tapi dengan bantuan ini kami bisa memperbesar skala produksi sehingga juga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk yang lain,” kata Mei.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa; Co-founder & Concept Creative Tulola, Happy Salma; Pembina UMKM Bravo 12, I Ketut Gede Arta; serta 27 Finalis Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 dari Provinsi Bali.
Sementara dari Kemenparekraf/Baparekraf turut mendampingi Direktur Kuliner Kriya Desain dan Fesyen, Yuke Sri Rahayu.
(Sur/PARADE.ID)