Banjarbaru (PARADE.ID)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri acara Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia yang berlangsung di Mess L Banjarbaru, Kalsel, belum lama ini.
Menparekraf Sandiaga berbincang dengan pelaku ekonomi kreatif dan mendorong agar pelaku ekonomi kreatif Banjarbaru terus mengembangkan potensi ekonomi kreatif. Salah satunya melalui subsektor kriya.
Berdasarkan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) disepakati bahwa kriya menjadi subsektor unggulan di Kota Banjarbaru.
“Hari ini kita tahu bahwa Kota Banjarbaru telah menjadi bagian dari ekosistem kabupaten/kota kreatif Indonesia dengan subsektor kroya sebagai penghela bagi subsektor potensial lainnya. Jadi ini adalah wujud komitmen dan konsistensi kami untuk memahami kebutuhan para pelaku ekonomi kreatif. Mudah-mudahan melalui KaTa kita bisa memberikan pelatihan inovasi, kreativitas serta semangat kewirausahaan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno, dalam rilisnya.
Pengembangan potensi kriya di Banjarbaru diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat setempat dengan semakin terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja.
Adapun produk kriya khas dari kota Banjarbaru yaitu Kain Bordir Sasirangan yang telah dipatenkan tahun 2017 oleh Wali Kota saat itu dan telah menjadi produk ikonis Banjarbaru. Selain itu ada pula kerajinan anyaman purun yang berasal dari gambut kering, diolah menjadi tas, hingga hiasan dinding.
“Tadi saya melihat juga produknya (anyaman purun), ini sangat menarik dan sangat indah,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf mendorong agar seluruh pelaku ekraf Banjarbaru mengikuti perkembangan teknologi digital dengan turut serta dalam program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Serta masuk ke dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) supaya pelaku ekonomi kreatif tidak hanya memiliki keterampilan baru, tapi juga mampu memperluas pasar.
“Mari kita ambil kesempatan kali ini, karena di balik kesulitan pasti akan ada kemudahan-kemudahan. Oleh karena itu kita harus prinsipnya 4AS kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Saya yakin bapak ibu akan mengukir takdir menjadi pengusaha-pengusaha sukses,” lanjutnya.
Menparekraf Sandiaga juga berpesan agar pelaku ekonomi kreatif di Banjarbaru memaksimalkan potensi desa wisata rintisan yang ada di wilayah mereka dengan memamerkan beragam produk ekraf di desa wisata.
“Jadi produk-produk ekraf ini harus ada di desa desa wisata supaya orang berwisata itu tidak hanya ‘rohali’ rombongan hanya liat-liat, mereka harus menjadi ‘rojali’ rombongan jadi beli’ produk ekraf. Jadi mereka datang ke tempat wisata, tapi pulang tidak dengan tangan hampa, tapi membeli oleh-oleh produk ekraf lokal,” kata Menparekraf.
“Kami yakin dengan program kami ini Kota Banjarbaru akan lebih tangguh dan berkelanjutan. Dan saya mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif untuk terus semangat dan pastikan kita menyambut kemenangan produk ekonomi kreatif,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono memberikan apresiasi atas perhatian Menparekraf beserta tim yang sudah menyelenggarakan kegiatan Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia. “Ini memberikan semangat kepada UMKM di Banjarbaru, mudah-mudahan ini menjadi inspirasi untuk tidak patah semangat dalam memajukan ekonomi,” katanya.
Menparekraf didampingi oleh Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; serta Direktur Infrastruktur Ekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto.
Turut hadir Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makie; Kepala Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru, Abdul Basid; dan Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru (diwakilkan oleh Kepala Bidang Bina Usaha), Feffy Ramadhiaty. []